Yogyakarta – Isu akan adanya aksi demo besar-besaran saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 20 Oktober 2019 di berbagai daerah diyakini tak akan terjadi di Yogyakarta. Kapolda DIY, Irjen Ahmad Dofiri mengaku punya cara agar eskalasi massa tak terjadi di hari tersebut.
“Yogya ini kan Kota pendidikan, kota budaya, kemudian juga pelajar mahasiswanya banyak, sehingga kita berharap masyarakat Yogya bagaimana juga kulit tampilan dari mahasiswa dalam melakukan kegiatan seperti unjuk rasa misalnya untuk dewasa mengedepankan intelektual ada dialog,” kata Kapolda Irjen Ahmad Dofiri di Mapolda DIY, Yogyakarta, Kamis (10/10/2019).
Irjen Dofiri berkaca pada aksi-aksi demo mahasiswa yang dinamakan Gejayan memanggil. Aksi demo itu berlangsung aman, meski eskalasi massa cukup tinggi.
“Alhamdulillah semua bisa terkendali dengan baik. Misalnya ada rekan-rekan pengunjuk rasa yang terindikasi ingin melalukan hal yang tidak diinginkan bersama, seperti membawa barang-barang yang mencurigakan, yang melakukan pencegahan itu di antara mereka sendiri jadi bukan kita,” urai Dofiri.
Dia menambahkan, kesiapanya dalam mengamankan aksi-aksi unjuk rasa seperti biasa, tidak ada penebalan pasukan dan hanya menyesuaikan kondisi di lapangan. Sampai hari ini, jelas Kapolda, dirinya belum menerima laporan terkait massa yang berasal dari Yogyakarta menuju ke Jakarta.
“Kita sesuaikan dengan kondisi di lapangan,” ucapnya.