Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi berencana akan memperketat penjagaan di tempat ibadah di Jawa Barat, saat perayaan hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan mengerahkan sejumlah personel kepolisian.
“Di Jawa Barat kita siap mengamankan Natal. Semoga Natal dan Tahun Baru 2020 aman dan terkendali. Kita akan libatkan seluruh anggota. Besok kita akan Rakor Operasi Lilin. Semua akan dilibatkan di gereja-gereja,” ujar Rudy kepada wartawan, Rabu (4/12/2019).
Hal senada juga disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, dirinya menyebut pengamanan Nataru kali ini akan berfokus kepada misi kemanusiaan.
“Sasarannya adalah tempat-tempat ibadah. Saudara-saudara kita yang beragama nasrani atau kristen semua akan kita lakukan pengamanan, ” kata Truno.
Dirinya menuturkan, pihaknya masih mewaspadai dan akan mengantisipasi ancaman tindakan teroris. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait seperti BNPT, Mabes Polri, hingga Polres serta Polsek. Ia juga meminta agar masyarakat ikut berperan aktif untuk melaporkan hal-hal yang mencurigakan.
“Kita akan lakukan sterilisasi (di gereja) dengan unit Jibom atau Penjinak anti Bom. Kita saat ini masih mendata jumlah gereja dan jadwal ibadahnya kapan,” ungkapnya.
Selain pengamanan tempat ibadah saat Nataru, dijelaskan Truno, pihaknya juga akan melakukan pengamanan di tempat wisata dan jalur transportasi. Pasalnya, saat musim libur panjang Nataru kendaraan dari arah Jakarta atau sebaliknya akan melintas melewati Jawa Barat.
“Pengamanan juga di tempat wisata dan jalur, karena antara Natal dan Tahun Baru ini berdekatan dan ada libur bersama maka kita akan mengamankan jalur, yang akan dilewati dari arah Jakarta atau sebaliknya,” tuturnya.
Masih dikatakan Truno, tempat-tempat wisata seperti puncak Bogor akan diberlakukan rekayasa lalu lintas, dengan cara membuka dan menutup jalur secara bergantian. Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan analisa dan evaluasi di lokasi-lokasi rawan kecelakaan seperti Tol Cipali.
“Setelah kita evaluasi, kecelakaan-kecelakaan yang lalu karena human eror seperti ngantuk, lalai. Kalau di jalur A dan B Tol Cipali itu tidak ada pembatas. Sudah diakomodir sama pihak pengelola jalan tolnya,” ucap dia.