NALURI.ID Membludaknya wisatawan ke kawasan wisata Gunung Luhur atau lebih dikenal Negeri Di Atas Awan di Desa Citorek, Kecamatan Cibeber, Lebak mengharuskan pemprov dan dan pemkab untuk berbenah.
Masih minimnya fasilitas penunjang membuat wahana yang viral lewat medsos ini terlihat berbahaya buat pelancong. Pemprov Banten bersama dengan Pemkab Lebak dan PT Perhutani diminta segara untuk duduk bersama mencari jalan keluar.
Demikian disampaikan Ketua Sementara DPRD Banten, Andra Soni, Senin, (23/9).
Sebelumnya, pada Sabtu dan Minggu (21-22/9) kemarin, ribuan wisatawan berbagai daerah mendatangi lokasi Negeri Diatas Awan. Akibatnya, kemacetan kendaraan roda dua dan empat memanjang hingga 7 kilometer.
Tak sedikit pengunjung yang mengeluhkan penanganan dan pengaturan lalu lintas menuju destinasi wisata baru tersebut.
“Katanya Negeri di Atas Awan. Ini mah bukan di Negeri Awan, tapi di Negeri Debu. Janganlah kemarin-mari lagi. Kapok aing-kapok aing,” kata salah satu wisatawan melalui unggahannya di media sosial.
Menanggapi itu semua, Andra Soni berharap pemerintah dan PT Perhutani secepatnya membuat rencana penataan secara komperensif infrastruktur menuju ke Wisata Negeri Diatas Awan.
“Ada dua hal yang saya lihat sisi positifnya, masyarakat Banten punya destinasi wisata untuk berakhir pekan, dan ini juga menjadi daya tarik masyarakat diluar Banten untuk datang ke Banten,” katanya.
Selanjutnya, pemerintah dan dinas terkait harus segera melakukan penataan kawasan destinasi yang saat ini sangat dikenal dan menjadi pembicaraan masyarakat, terutama sisi keamanan dan kenyaman.
“Kalau ini ditangani maksimal akan mendatangkan potensi pendapatan daerah. Pemkab (Lebak) PT Perhutani dan pemprov harus segera berkolabari. Agar tidak semrawut. Harus ada mekanisme sesuai kewenanganya,” ujarnya.
Dari sisi keamanan, dan kenyamanan, karena Negeri Diatas Awan berada didataran tinggi dan tebing, maka pemerintah juga harus memikirkan hal tersebut.
“Dibuat senyaman mungkin, sehingga pengunjung dan wisatawan tidak ragu untuk berlibur disana,” harapnya.
Sementara itu, salah seorang warga Cilegon, Hera mengaku penasaran dengan lokasi wisata Negeri Diatas Awan di Kabupaten Lebak tersebut.
“Kalau saya nonton di Youtube pengen sekali datang kesana. Tapi katan teman-teman, jalannya masih tanah, sehingga kalau musim kemarau seperti sekarang ini, banyak debu. Dan kalau nanti musim hujan pasti berlumpur,” ungkapnya.
Selain itu, dari berbagai unggahan di media sosial, Hera mengkawatirkan akan adanya longsor menuju kawasan Negeri Diatas Awan.
“Kalau saya lihat kanan kirinya tebing curam, dan gunung disisijalan gundul, tidak ada pephonnan, kalau tidak dibenahi, khawatir akan longsor,” ujarnya. [nlr]