Polda Sulawesi Tengah – Dalam rangka menangkal masuknya ISIS dan Paham Radikal, Polda Sulteng bekerjasama dengan RRI Palu melaksanakan kegiatan dialog interaktif. (21/02).
Dalam kegiatan ini, yang menjadi topik pembahasan adalah “Waspada Eks Kombatam ISIS melalui Reradikalisasi”. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Nita Subakti dan di hadiri Direktur Intelkam Polda Sulteng Kombes Pol Mohammad Ridwan, S.I.K,MM Serta Ketua Forum Kordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Sulteng Dr.M Nur Sangadji,D.e.a selaku narasumber.
Mengawali dialognya, Kombes Pol Mohammad Ridwan, S.I.K,MM menjelaskan terkait perkembangan teroris di Sulteng saat ini. Ia menjelaskan bahwa masih ada kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berjumlah 10 orang yang masih bersembunyi di wilayah Kabupaten Parigi, Poso dan Sigi, yang biasa dikenal dengan Gunung Biru. Kelompok tersebut saat ini di pimpin oleh Ali Kalora dan Polda Sulteng saat ini masih melakukan Operasi Tinombala dengan melibatkan Pihak TNI guna mengejar dan menangkap kelompok tersebut.
Kombes Pol Mohammad Ridwan, S.I.K,MM mengatakan Deradikalisasi adalah tindakan yang mengacuh pada upaya preventif kontraterorisme atau stratregi untuk menetralisir paham-paham yang dianggap radikal dan membahayakan dengan cara pendekatan tanpa kekerasan.”Polda Sulteng saat ini sudah melakukan upaya pencegahan salah satunya Penyuluhan dengan melibatkan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Toko Adat dan Instansi terkait dalam hal ini BNPT tujuannya agar masyarakat indonesia khusunya wilayah Sulteng tidak terpengaruh Paham Radikal ISIS”ujar ridwan.
Dikempatan yang sama Ketua Forum Kordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Sulteng Dr.M Nur Sangadji,D.e.a juga mengatakan dalam mencegah paham radikal peran FKPT sendiri adalah membangun partisipasi masyarakat dengan fokus mengandeng para Toko Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan,Tokoh Masyarakat serta Pelajar.
Dr.M Nur Sangadji,D.e.a juga mengatakan bahwa pentingnya peran Media dalam membangun opini masyarakat guna mencegah terjadinya paham Radikal tersebut.
Dalam dialog interaktif ini juga cukup menarik pendengar dengan dilaksanakan tanya jawab melalui sambungan telepon antara pendengar dan narasumber.
Menutup dialog interaktif ini, Kombes Pol Mohammad Ridwan, S.I.K,MM mengatakan Tak cuma Polri dan pihak terkait saja yang bisa mencegah terjadinya paham Radikal, Namun peran serta masyarakat sangat dibutuhkan. Masyarakat harus berani melaporkan jika ada dalam lingkungan tempat tinggalnya terdapat kejadian terkait paham Radikal. “Sebagai pelapor tentu saja berhak memperoleh perlindungan hukum” Tutup Direktur Intelkam Polda Sulteng.
The post Tangkal Radikalisme, Polda Sulteng Laksanakan Dialog Interaktif Di RRI Palu appeared first on DIVISI HUMAS POLRI.