Sleman – Perawakannya cukup besar seperti atlet binaraga, namun hatinya lembut seperti kapas. Itulah Aiptu Ifanudin anggota Bhabinkamtibmas Polres Sleman Yogyakarta.
Ujung tombak Polisi kepada masyarakat ini mampu menekan tingkat kenakalan remaja di wilayah hukum Polres Sleman. Caranya unik, dia masuk ke pengajian ibu-ibu.
“Sebenarnya berawal dari keprihatinan kami dengan perilaku remaja sekarang, perilaku remaja sekarang itu kan ke dalam bahasa kelebihan energi dan orang tua dengan anak itu sekarang ada jarak,” kata Ifanudin di Mapolres Sleman, Krapyak, Yogyakarta, Jumat (11/10/219).
Sejak 2006 dan berangkat dari keprihatinanya melihat tingkah laku remaja yang makin terbilang mengkhawatirkan. Ifan mulai melakukan pendekatan. Ia masuk dan turut serta dalam pengajian-penjajian ibu-ibu. Pesannya jelas, menyampaikan tentang apa yang terjadi pada remaja di Sleman saat ini.
Pendekatan yang unik juga dilakoni Ifan dengan mengajak para remaja untuk fitnes, bukan di tempat fitnes yang dipakai oleh para selebriti dengan segala peralatan pengolah bodi yang canggih. Ifan membuat alat fitnes itu dari besi-besi yang sudah tak terpakai.
“Fitnes yang kami buat sendiri dengan alat seadanya dari besi yang kami beli di sebelah selatan Polsek Gamping, itu ada pengepul rosok yang ternyata besinya bagus-bagus, sekarang membernya sudah hampir 1.000 baru berdiri dua tahun,” ujarnya.
Hasil tak mengkhianati proses, berkat kesabaran dan keuletanya sebagai ujung tombak polisi di tengah masyarakat. Dulunya di wilayah Sleman pada tahun 2015 kebawah hampir disetiap dusun atau desa banyak orang minum-minuman keras kini sudah tiada.
“Sekarang orang tua sudah tahu, remaja sudah tahu sekarang sudah tidak ada,” demikian Ifan.