Tangsel – Tak disangka, nama Aldrin Ramadian, Ketua DPD Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kota Tangsel belakangan mencuat sebagai salah satu figur yang akan ikut bertarung pada Pilkada Tangsel pada 2020 mendatang.
Kabar9 berkesempatan menemui adik kandung Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany ini di bengkel motor “AR Bengkel” miliknya yang berlokasi tak jauh dari Polsek Serpong. Di bengkel sederhananya itu, kabar9 menanyakan kebenaran informasi bahwa dirinya maju sebagai calon walikota.
“Iya, Insya Allah, saya punya keinginan untuk maju (di Pilkada Tangsel). Alhamdulillah sudah dapat restu dari orangtua,” ujarnya, Kamis (18/6).
Aldrin-demikian ia akrab disapa, mengaku telah menemui sejumlah tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Tangsel. “Silaturahmi ke sejumlah tokoh-tokoh, sekalian meminta masukan tentang Tangsel ke depan. Ya..minta restulah, kan dari orangtua sudah, sekarang minta ke tokoh-tokoh. Biar bagaimana saya harus sowani, izin,” paparnya.
Bagaimana sikap para tokoh yang ditemui? Aldrin yang juga pernah mengajar di Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini mengaku para tokoh yang ia temui memberi respon positif, selama niatnya ingin memajukan Tangsel.
“Ya sekalian saya mendengarkan masukan-masukan, keluhan-keluhan terhadap kondisi Tangsel. Kira-kira apa yang perlu diperbaiki, ditingkatkan, dan lainnya,” jelas dia. “Minta doanya ya,” kata Aldrin lagi.
Kemunculan Aldrin menambah kelompok anak muda yang ingin berkontestasi dalam pesta politik lima tahunan tersebut. Sebelumnya, tokoh muda yang lebih dulu menyatakan diri maju sebagai calon walikota adalah Suhendar. Penggiat sosial yang juga dosen fakultas hukum Universitas Pamulang (Unpam) itu sejak lama menyampaikan keinginannya untuk ikut bertarung.
“Saya ingin perubahan di Tangsel,” ujarnya, ketika dia berbincang-bincang dengan kabar9, pada kesempatan lain.
Ia mencoba keberuntungan melalui jalur independen. Saat ditemui kabar9, ia terlihat membawa map berisikan formulir data pendukung yang digunakannya untuk mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). “Saya coba jalur independen,” tegasnya.
Sama dengan Aldrin, Suhendar mengaku sudah mendatangi sejumlah titik untuk bertemu warga. Selama bergerak ke masyarakat, ia mengaku mengandalkan kolega atau rekan sejawat untuk memfasilitasi.
Selain itu, ia juga telah memiliki tim sosial media (sosmed) yang bekerja menyosialisasikan visi misinya. Menurut pengakuannya, tim tersebut bekerja inisiatif. “Mereka ingin membantu saya,” ujarnya.
Penggiat sosial politik dari Nahdlatul Ulama, Sonny Majid mengatakan, kehadiran Suhendar dan Aldrin tidak bisa dipandang sebelah mata. Kenapa demikian, lantaran menurut Sonny, keduanya bisa mengambil klaim mewakili kaum muda. Pertimbangan lainnya dari segi jaringan keduanya sudah kuat..
“Sekarang ini eranya anak muda. Aldrin dan Suhendar ini kan sama-sama tokoh muda. Saya yakin di Pilkada Tangsel nanti, calon yang senior-senior pasti mempertimbangkan untuk duet dengan yang muda. Jadi ada kombinasi gaya kepemimpinan,” tandasnya. Kehadiran Aldrin dan Suhendar setidaknya memberi warna baru, kata Sonny menambahkan.
“Jadi tidak bisa diremehkan,” pungkasnya. (joe)