Warga Maunya Isdianto Maju Jadi Calon Gubernur di Pilkada Kepri, Bukan Wagub

Warga Kepulauan Riau (Kepri) ternyata menginginkan Pelaksana Tugas (Plt) gubernur Isdianto menjadi calon gubernur (cagub) pada pelaksaan Pilkada 2020 mendatang, bukan sebagai calon wakil gubernur (cawagub).

Keinginan warga Kepri agar Isdianto maju sebagai cagub disampaikan melalui spanduk yang tersebar masif di berbagai tempat, salah satunya di Lubuk Baja, Kota Batam. Tepatnya di kawasan Indah Industrial Park, Jl. Yos Sudarso Simpang Pelita, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.

Spanduk yang mengatasnamakan warga ini tertulis “Kami Warga Kecamatan Lubuk Baja menghendaki Bapak Isdianto Jadi Gubernur.”

Isdianto sebelumnya sudah digandeng oleh Soerya Respationo untuk menjadi cawagub Kepri. Hal itu dikatakan Soerya Respationo usai menghadiri kegiatan di Kadin Kepri, Jumat (1/11/2019) silam.

“Jujur, sebenarnya saya sudah ada kesepakatan dengan Gubernur Kepri nonaktif, Nurdin Basirun untuk mendampingi beliau di Pilgub nanti. Tapi karena beliau tersandung masalah, Insya Allah saya bersama Pak Isdianto, mohon doa restu dan dukungannya,” kata Soerya.

Meskipun Soerya sudah menyatakan akan mengandeng Isdianto, akan tetapi hingga saat ini belum ada deklarasi resmi untuk pasangan Soerya Respationo-Isdianto sebagai cagub-cawagub di Pilkada Kepri. Apalagi keputusan dari DPP PDIP belum keluar hingga kini.

Justru yang mencuat saat ini adalah Isdianto akan maju sebagai cagub yang akan berpasangan dengan Marlin Agustina istri Walikota Batam Muhammad Rudi.

Jika status Isdianto dalam pemerintahan saat ini dinaikkan menjadi gubernur definitif, maka tidak ada kata lain kecuali dia harus maju menjadi cagub..

“Artinya Pak Isdianto harus maju sebagai kandidat Kepri 1, tidak bisa lagi maju di pilkada ini menjadi Kepri 2 atau Wakil Gubernur,” kata pengamat politik Kepri, Zamzami A Karim di Tanjungpinang, belum lama ini.

Zamzami menyebut, Isdianto tak bisa ‘turun kasta’ jika dia telah menyandang gubernur definitif. Jika berstatus gubernur definitif, maka peluang Isdianto berpasangan dengan Soerya Respationo otomatis tertutup.

“Justru bila saya amati, keduanya akan menjadi bersaing, karena masing-masing ngotot ingin maju sebagai calon gubernur. Itu konsekuensi bila jabatan Isdianto menjadi gubernur defenitif,” jelasnya.

Diketahui, sejak Juli 2019 lalu Isdianto dikukuhkan menjadi Plt Gubernur Kepri. Ia jadi pengganti Gubernur Kepri non aktif Nurdin Basirun karena dijadikan tersangka kasus dugaan gratifikasi lahan reklamasi di Tanjung Piayu. Sebelumnya adik kandung almarhum HM Sani ini adalah wakil gubernur.

Exit mobile version