Jakarta, – Masjid memiliki fungsi yang luas. Selain sebagai tempat beribadah bagi umat Islam, masjid juga menjadi tempat untuk belajar, menimba ilmu, menggaungkan narasi perdamaian, dan pemberdayaan umat. Oleh karena itu, melalui fungsi strategis ini masjid memiliki potensi besar untuk membangun peradaban yang baik sesuai perkembangan zaman. Tidak hanya peradaban dalam skala kecil, tapi juga peradaban dunia.
“Karena itu, Rasulullah mulainya di masjid. Datang ke Madinah yang dibangun Masjid Quba. Dan pusat Nabi membangun [peradaban] itu di Masjid Madinah. Madinah itu dulunya kampung kecil, tidak dikenal, enggak masuk peta, namanya Yatsrib, kampung kecil. Ketika Nabi disana, dibangun masjid yang menjadi pusat budaya, pusat peradaban, bukan hanya untuk daerah sekitar Arab, tapi menjadi pusat budaya dunia,” papar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat meresmikan Aula At-Taqwa Sriwijaya, di Jl. Jenggala II No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (21/06/2024).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, khususnya pada Aula At-Taqwa yang diresmikan pada hari ini, diharapkan dapat menjadi tempat pembangunan peradaban yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal tersebut, tambahnya, dapat dimulai dengan terselenggaranya berbagai kegiatan membangun dan meningkatkan kualitas umat/sumber daya manusia.
“Karena umat kita itu kan sekarang banyak yang dhuafa, yang fuqara (orang yang berkekurangan), bisa dalam arti material, tapi juga bisa dalam arti fuqara ilmu, pemahaman,” imbuh Wapres.
Wapres pun menilai, aula yang berada di Masjid At-Taqwa Sriwijaya ini terletak di lokasi elit. Ia berharap, para pengurus masjid dapat memanfaatkan letak strategis ini untuk menjadikan aula dan masjid menjadi tempat atau media yang memancarkan cahaya Allah untuk seluruh masyarakat di sekitarnya.
“Walaupun banyak orang ingin mematikan cahaya Allah, dengan ucapannya, hartanya, dengan berbagai langkahnya, tapi Allah tetap akan menyempurnakan cahaya-Nya,” kata Wapres.
Menutup sambutannya, Wapres menyampaikan apresiasinya kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi membangun rumah ibadah untuk kepentingan umat. Ia melihat, langkah ini sebagai langkah mulia dalam menebar kebaikan dan merupakan bentuk transaksi bernilai tinggi antara umat dengan Allah SWT.
“Ini lebih baik berdagang dengan Allah daripada berdagang dengan manusia. Sebab kalau diuangkan, ini nilainya tinggi sekali, tapi kalau berdagang dengan Allah, nilainya di akhirat akan banyak sekali,” ungkap Wapres.
“Beliau betul-betul menjadikan tanah ini, tanah yang (bernilai) tinggi. Kalau mau dijual, ini harganya tinggi sekali, tapi beliau tidak ingin bertransaksi dengan orang, beliau transaksinya dengan Allah SWT,” pungkasnya.
Sejalan dengan Wapres, sebelumnya Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Yayasan Masjid Jami’ At-Taqwa Sriwijaya Ali Marzuki menyampaikan, ke depan pemanfaatan Masjid Jami’ At-Taqwa Sriwijaya tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, hingga pendidikan bagi masyarakat setempat.
“Aula ini akan menjadi tempat berbagai kegiatan bermanfaat mulai dari pengajian, seminar, hingga kegiatan sosial lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,” tuturnya.
Selain Ketua DKM Yayasan Masjid Jami’ At-Taqwa Sriwijaya, turut hadir pada kesempatan ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekaligus Penasihat Masjid Jami At-Taqwa Sriwijaya Sandiaga Uno, Dewan Pembina beserta jajaran pengurus DKM Masjid Jami’ At-Taqwa Sriwijaya.
Dalam kesempatan ini, Wapres didampingi oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus (Stafsus) Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Stafsus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas. (HB/AS – rls)