Polwan Ditangkap Karena Terpapar Radikal, Polri Dalami Keterlibatan Jaringan Teroris

Jakarta – Bripda Nesti Ode Samili ditangkap karena diduga terpapar paham radikal. Densus 88 Antiteror kini menyelidiki kemungkinan Bripda Nesti menularkan paham radikal tersebut kepada polisi-polisi lain.

“Sedang didalami apa dia memaparkan ke anggota yang lain,” kata Kabag Penum Ropenmas DivHumas Polri Kombes Asep Adi Saputra, Selasa (8/10/2019).

Densus 88 juga masih mengidentifikasi kemungkinan Bripda Nesti terlibat kelompok teroris yang ada di Tanah Air. Bripda Nesti mengenal dan belajar radikalisme dari media sosial.

“Dia terpapar paham radikal karena belajar secara mandiri di media sosial dan masih didalami apa dia terafiliasi dengan jaringan teroris di dalam negeri,” tuturnya.

Bripda Nesti ditangkap untuk kedua kali dengan dugaan yang sama. Nesti diduga berkiblat pada kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Nesti pertama kali ditangkap oleh Polda Jawa Timur saat dia mendarat di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, pada Mei 2019. Saat itu dia hendak ke Surabaya menggunakan identitas palsu. Terakhir, Bripda Nesti kembali ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Yogyakarta.

Exit mobile version