Sejumlah aktivis mahasiswa Bengkulu yang tergabung dalam Perkumpulan Pelajar Bengkulu (PPB) menginginkan Rohidin Mersyah kembali memimpin Bengkulu. Hal tersebut disampaikan oleh Arif Rahman, aktivis PPB yang juga mahasiswa Universitas Bengkulu.
“Kami kelompok pelajar di Bengkulu menginginkan pak Rohidin Mersyah kembali maju dan memimpin Bengkulu. Hal ini didasari karena kinerja nyata dan pengalaman beliau, selain memang putra asli Bengkulu,” kata Arif Rahman kepada wartawan di Bengkulu, Selasa (7/1).
Pemimpin daerah, lanjut Arif, haruslah merupakan putra asli daerahnya. Sebab jika bukan asli putra daerah bisa jadi kecintaan dan pemahaman tentang daerah tersebut kurang begitu dalam.
“Ya harus asli putra Bumi Raflesia dong. Masa orang lain mau menjadi pemimpin di daerah kami. Ya tidak bisa,” imbuhnya.
Karenanya, jika Rohidin Mersyah memimpin kembali Bengkulu, masyarakat tidak mungkin dikecewakan.
Hal senada disampaikan alumni PPB, Dwiki Rahmadi. Menurutnya, sudah seharusnya kaum terpelajar mendukung putra daerah yang memiliki pengalaman dan pengabdian luar biasa seperti Rohidin Mersyah.
“Pak Rohidin telah berjasa membangun Bengkulu, apalagi dalam bidang pendidikan. Kualitas pendidikan di Bengkulu semakin baik. Hari ini ranking IPM Provinsi Bengkulu di urutan 18 secara nasional. Itu adalah hasil kerja beliau. Mari rapatkan barisan, menangkan Rohidin,” ungkapnya.
Perhatian Rohidin, sambung Dwiki, merata ke berbagai daerah tanpa membeda-bedakan latar belakang suku, wilayah serta jarak jauh atau dekat.
“Daerah mana yang tidak diperhatikan Pak Rohidin? Beliau turun ke bawah memberikan bantuan, menghimpun aspirasi masyarakat,” paparnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat khususnya kelompok aktivis agar tidak ragu mendukung Rohidin demi keberlanjutan pembangunan Bengkulu. Semua program kepemimpinan Rohidin khususnya dalam tiga tahun terkahir ia anggap telah sukses menyentuh berbagai persoalan masyarakat.
“Seperti program pengentasan kemiskinan, juga pembangunan infrastruktur di seluruh daerah di Bumi Raflesia,” tutupnya.