Tensi politik jelang Pilkada 2020 di provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dalam satu bulan terakhir ini mulai memanas, beberapa nama bahkan sudah memasang alat sosialisasi di berbagai tempat untuk menunjukan minatnya maju di hajat demokrasi lima tahunan ini.
Berdasarkan data yang beredar di sosial media, dari sekian banyak nama kandidat yang bakal bertarung di Pilkada Kepri 2020, diperkirakan hanya tinggal dua nama yaitu Isdianto dan Soerya Respationo yang mempunyai peluang besar untuk maju dalam kontestasi. Hal tersebut, disampaikan pemerhati Pilkada Kepri Irfan Dinata, saat diwawancarai wartawan di Pandora Foodcourt Batam Center, Kota Batam, Rabu (15/1).
Mengacu pada pada hasil survei yang beredar di berbagai kalangan, posisi Isdianto dan Soerya Respationo memiliki elektabilitas yang relatif sama. Posisinya hanya terpaut 1,4 persen dalam arsir margin of error.
“Itu menunjukan kalau elektabilitas Soerya Respationo sebenarnya tidak meyakinkan, padahal yang bersangkutan merupakan tokoh lama dan ikut serta dalam beberapa pilkada terakhir secara berturut. Sementara saat yang sama, Isdianto sebagai tokoh baru justru memiliki potensi elektabilitas yang tinggi, padahal Isdianto baru beberapa bulan saja menjadi Plt Gubernur,” ujarnya.
Dari data hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang beredar, dalam simulasi tiga nama yang muncul untuk kandidat Pilgub Kepri 2020, elektabilitas Muhammad Rudi berada di angka 28,8 persen lalu Soerya Respationo berada di kisaran 16,6 persen dan Plt Gubernur Isdianto berada di angkat 15,2 persen. Survei ini digelar pada bulan Desember 2019 yang lalu dengan melibatkan 1.600 responden.
Munculnya nama Muhammad Rudi dalam survei Pilgub Kepri diakui cukup menantang konsistensi yang bersangkutan, apakah akan maju di Pilgub Kepri atau maju di Pilkada Kota Batam. Namun sejumlah kalangan menyebut, Muhamamd Rudi telah teguh bulat memutuskan maju di Pilkada Batam untuk meneruskan agenda pembangunan Kota Batam yang massif dan diakui sukses oleh banyak pihak.
Berdasarkan hal itu, Irfan menilai tokoh kuat yang akan maju di Pilgub Kepri hanya tinggal dua orang itu, yakni Soerya Respationo dan Isdianto. Sementara tokoh gaek lain seperti Ismeth Abdullah dan Huzrin Hood dipandangnya kurang memiliki perkembangan elektabilitas memadai, selain sudah sepuh dan juga ada kewajiban mengumumkan kepada publik pernah dipidana korupsi.
“Saya kira partai politik akan membaca peta itu secara seksama dan karenanya mungkin saja partai-partai yang pernah mengusung Muhammad Sani, kakak kandung Isdianto, di pilkada lalu akan melirik Isdianto di pilkada kekinian,” pungkasnya.