Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Lanosin Hamzah dan Adi Nugraha Purna Yudha, berkomitmen untuk terus melakukan kampanye damai dan mematuhi protokol kesehatan selama mengikuti kontestasi Pilkada OKU Timur.
Ini terbukti dengan setiap kampanye tatap muka yang dilakukan, pasangan nomor urut satu itu selalui mematuhi aturan protokol kesehatan (prokes), termasuk selaras dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPI) Nomor 13 Tahun 2010.
Menurut Enos, Lanosin Hamzah karib disapa, pihaknya juga selalu mengingatkan kepada tim pemenangan serta jaringan relawan dan pendukung untuk menjadi contoh penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. Ini agar penyebaran Covid-19 bisa ditekan.
“Bersama Pak Adi Nugraha Purna Yudha, kami selalu mengimbau kepada seluruh tim untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Kami juga selalu mengingatkan jika kampanye (tatap muka) tak boleh dihadiri lebih dari 50 orang (sesuai PKPU 13),” kata Enos saat menghadiri acara Deklarasi Kampanye Dampai dan Patuh Protokol Kesehatan yang diadakan KPU OKU Timur di Parai Puri Tani Hotel, Martapura, Selasa (13/10).
Adik kandung Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru itu juga berkomitmen menjaga kontestasi pesta demokrasi di OKU Timur berjalan damai. Ini agar masyarakat bisa mendapatkan pendidikan politik, termasuk mau berpartisipasi menyalurkan suaranya untuk kemajuan OKU Timur.
Menurut Enos, kontestasi dalam pemilihan kepala daerah memang kerap menimbulkan banyak perbedaan pendapat. Namun, ia mengingatkan, perbedaan tersebut tidak boleh sampai menimbulkan perpecahan.
Enos menyatakan, perbedaan yang muncul seharusnya menjadi media untuk mencari cara memajukan OKU Timur. Di sisi lain, Enos juga memastikan terus mengingatkan seluruh tim dan jaringan pendukung Enos-Yudha untuk tidak melakukan kampanye hitam.
“Selain siap menjaga pilkada tetap damai dan mematuhi protokol kesehatan, kami juga tidak akan melakukan kampanye hitam dan saling menjatuhkan. Saya yakin perbedaan yang terjadi selama pilkada tidak sampai menimbulkan perpecahan, hanya perbedaan cara saja untuk membangun dan memajukan OKU Timur,” jelasnya.