Jakarta, – Saat ini, dunia termasuk Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks seperti ancaman geopolitik global, perubahan iklim, ancaman ketahanan pangan dan energi, hingga pemerataan pembangunan. Tantangan ini tidak dapat dihindari, namun dapat disikapi dengan baik. Oleh karena itu, para calon pemimpin bangsa harus dapat menyikapi dengan baik tantangan zaman yang terjadi, diantaranya melalui tiga strategi aktif, agar tantangan tersebut tidak menjadi penghalang dalam pembangunan bangsa.
“Pertama, jadilah pemimpin yang visioner, adaptif, dan mampu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada acara Kuliah Umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 66 dan PPRA 67 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta, Rabu (10/07/2024).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, ketiga sikap tersebut dapat dimiliki melalui kemampuan analisis yang tajam, pemanfaatan inovasi dan teknologi informasi, serta komitmen pada nilai-nilai integritas dan keadilan.
“Kedua, kembangkan kebijakan yang responsif dan proaktif pada masa transisi pemerintahan,” papar Wapres.
Wapres menilai, melalui langkah ini, program pembangunan yang holistik dan berkelanjutan dapat terus berjalan di tengah terjadinya pergeseran pemerintahan.
“Ketiga, terus konsisten mendukung keberlanjutan program pemerintah. Sejatinya, setiap pemerintahan adalah pemegang tongkat estafet pemerintahan sebelumnya. Program-program yang baik sudah sepatutnya untuk dilanjutkan. Permasalahan jangka panjang seperti penanggulangan kemiskinan, stunting, percepatan pembangunan Papua, dan berbagai program pembangunan lainnya, tidak akan hilang seiring bergantinya pemerintahan, sehingga tentu perlu dilanjutkan dan disempurnakan,” paparnya.
Menutup sambutannya, Wapres pun memberikan apresiasinya kepada Lemhanas yang secara konsisten memberikan pelatihan kepada calon-calon pemimpin bangsa. Ia berharap, agar para pemimpin ke depannya dapat memegang teguh prinsip moral Pancasila dan terus memberikan strategi terbaiknya untuk menghadapi tantangan bangsa dalam menjalankan pembangunan di Indonesia.
“Kiranya para peserta juga dapat menjadi teladan dan panutan bangsa, yang mampu mendorong kepemimpinan yang beretika, beradab, dan bermoral sesuai dengan nilai-nilai yang dikandung oleh Pancasila,” pungkas Wapres.
Sebelumnya, Plt. Gubernur Lemhanas Eko Margiyono menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya PPRA LXVI dan PPRA LXVII yang pesertanya tidak hanya dari dalam negeri namun juga ada peserta dari negara asing. Ia pun menyampaikan terima kasih atas kesempatan tatap muka hari ini dan berharap kuliah umum yang diberikan dapat menjadi bekal nanti dalam bertugas selepas pendidikan.
“Pada kesempatan ini izinkan kami menghaturkan banyak terima kasih atas kesediaan Bapak Wapres karena di tengah kesibukan tugas kenegaraan, Bapak masih berkenan meluangkan waktu memberikan kuliah umum kepada para peserta pendidikan yang diselenggarakan oleh Lemhanas,” ungkap Eko.
Hadir dalam acara ini, Sekretaris Utama Lemhanas R. Z. Panca Putra, serta para peserta PPRA LXVI dan PPRA LXVII.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah,
serta Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah M. Imam Azis. (NN/AS, Brls)