Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajukan Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis sebagai calon tunggal Kapolri. Komjen Idham direkomendasikan usai Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Sepak terjang Komjen Idham Azis memang cukup mentereng. Ia bersama-sama dengan Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian pernah melumpuhkan teroris kelas kakap saat menjabat di Detasemen Khusus 88 Antiteror.
Komjem Idham Azis saat itu berhasil melumpuhkan kelompok teroris asal Malaysia, dr Azhari, di Batu, Jawa Timur, pada 2005. Atas prestasinya itu, Idham bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, dan Rycko Amelza Dahniel mendapat penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KLPB) dari pangkat AKBP ke Kombes oleh Jenderal (Purn) Sutanto, yang saat itu menjabat Kapolri.
Sejumlah posisi pernah diembannya di satuan Densus. Di antaranya Kepala Unit Pemeriksaan Sub-Detasemen Investigasi Densus pada 2005 dan Wakil Kepala Densus pada 2010, yang Kadensus-nya saat itu dijabat Tito Karnavian.
Lepas tugas dari menangani kelompok teroris, lulusan Akademi Kepolisian tahun 1987 ini dikenal punya banyak pengalaman di bidang reserse. Idham ditugaskan menjadi Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim pada 2013. Setahun kemudian, dia dimutasi menjadi Kapolda Sulawesi Tengah, yang saat itu pentolan kelompok teroris Poso, seperti Santoso serta Basri.
Di tahun 2016, Idham menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Setahun berselang, Idham menduduki jabatan Kapolda Metro Jaya. 2 tahun berselang, Idham menduduki jabatan Kabareskrim Polri.
Komjen Idham Aziz baru akan pensiun 22 Januari 2021. Dia masih memiliki waktu 1,5 tahun masa tugas aktif sebagai perwira polisi. Kini, Komjen Idham akan menjadi calon tunggal untuk mengisi kursi Kapolri.