Jadi Tersangka, 4 Orang Penyalahgunaan Dana Donasi ACT Belum Ditahan

ACT/Net

WARTA INDONESIA – Bareskrim Polri masih belum melakukan penangkapan dan penahanan terhadap empat orang tersangka kasus dugaan penyalahgunaan dana donasi Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Wadirtipideksus) Bareskrim Polri Kombes Helmi Assegaf mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan gelar perkara terkait penangkapan maupun penahanan terhadap keempat tersangka itu.

“Sementara kita masih akan melakukan diskusi internal terkait masalah penangkapan maupun penahanan,” ujarnya dalam konferensi pers, Senin (25/7).

Sebelumnya, Bareskrim Polri resmi menetapkan empat orang menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana donasi dan CSR korban jatuhnya pesawat Lion Air yang dikelola ACT.

Empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka yakni Ahyudin (A) selaku ketua pembina Yayasan ACT, Ibnu Khajar (IK) selaku pengurus yayasan ACT, Hariyana Hermain (HH) sebagai anggota pembina Yayasan ACT, dan Novardi Imam Akbari (NIA) selaku Ketua Dewan Pembinan ACT.

“Empat orang yang disebutkan tadi pada pukul 15.50 WIB, telah ditetapkan sebagai tersangka,” jelasnya.

Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 372 KUHP, Pasal 374 KUHP, Pasal 45a Ayat 1 juncto Pasal 28 Ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2012 Tentang ITE.

Selain itu mereka juga dikenakan Pasal 70 Ayat 1 dan 2 juncto Pasal 5 UU Nomor 16 Tahun 2001 sebagaimana diubah UU Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan, Pasal 3,4 dan 6 UU Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Pencucian Uang, dan Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP.

“Ancaman penjara untuk TPPU 20 tahun, dan penggelapan 4 tahun,” pungkasnya.

Exit mobile version