Warta Indonesia
No Result
View All Result
Rabu, 15 Oktober 2025
  • Login
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks
Subscribe
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Indonesia
No Result
View All Result
Home Ekbis

Fake Work

Warta Indonesia
Sabtu, 24 Juli 2021
-- Ekbis
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Berapa banyak jam kerja yang Anda habiskan untuk proyek, proposal, dokumen, dan rapat? Apa yang Anda hasilkan selama menghabiskan waktu tersebut? Apakah hasilnya memberikan manfaat? Atau Anda merasa tidak menghasilkan apa? Atau kalau pun menghasilkan sesuatu, terasa tidak berguna atau diabaikan?

Di ke kafe,  restoran, hotel, atau acara olahraga pada malam tertentu, serig dijumpai orang-orang saling bertelpon, memeriksa pesan suara, membaca email terkait pekerjaan, pesan atau diskusi via WhatsApp di smartphone mereka. Bahkan di pesawat, kereta, termasuk kereta komuter pada pukul 06.00 pagi saat sibuk-sibuk berangkat kerja, dan sore hari saat pulang kerja, orang-orang bekerja.

Di bandara, stasiun bisa dijumpai orang-orang yang secara rutin bepergian ke kota yang jauh di siang hari untuk bekerja dan pulang ke rumah pada pukul sepuluh malam, sering kali beberapa malam dalam seminggu. Sebagian mungkin yang didiskusikan adalah masalah pekerjaan.

Yang dikerjakan orang sehari-hari seakan ditentukan oleh pekerjaan. Bila urusan pekerjaan, orang sering terlena dan lupa waktu. Orang bekerja lebih keras dan lebih cepat dari sebelumnya, dan melakukannya dengan jadwal 24/7.

Relatitasnya, kerja keras tidak sama dengan kerja nyata. Setengah dari pekerjaan yang dilakukan sebagian orang menghabiskan waktu yang berharga tanpa mungkin saja tidak memberikan kontribusi memperkuat kelangsungan hidup organisasi dalam jangka pendek atau panjang.

Singkatnya, itu fake work atau pekerjaan palsu. Pekerjaan palsu tidak hanya menguras sumber daya perusahaan tanpa meningkatkan labanya, tetapi juga mencuri keyakinan, perhatian, dan moral positif dari karyawan, dan menambah beban pergantian karyawan yang tinggi, gangguan komunikasi, dan pola budaya produktivitas yang buruk.

Dalam buku Fake Work: Why People Are Working Harder than Ever but Accomplishing Less, and How to Fix the Problem, business consultants Brent D. Peterson dan Gaylan W. Nielson menyebut pekerjaan palsu adalah pekerjaan yang tidak tepat sasaran atau selaras dengan strategi dan tujuan perusahaan. Pernyataan ini mungkin tampak sederhana, tetapi realitasnya seperti yang ditemukan Peterson dan Nielson, pekerjaan palsu sangat banyak ditemui di tempat kerja.

Maksudnya, banyak pekerjaan yang dilakukan orang dan yang banyak menghabiskan waktu, ternyata tidak memberikan kontribusi bagi perkembangan perusahaan atau kantor tempat mereka bekerja. Secara sederhana, pekerjaan itu hanya  membuang waktu dan sumber daya, bahkan menguras uang dan moral perusahaan.

Kemarin, selama tiga hari berturut-turut saya menjadi reviewer presentasi beberapa pelaku bisnis yang menampilkan kinerja layanan (customer service) mereka. Yang menarik, hampir semua perusahaan menampilkan kinerja yang di atas ekspektasi mereka atau dalam stuasi pandemic seperti sekarang ini kinerja services mereka mengalami kenaikan.

Mereka juga menampilkan kinerja bisnis yang menggembirakan. Penjualan mereka mereka mencapai harapan seperti yang ditargetkan bahkan diantaranya ada yang melebihi target. Ini ditunjukkan oleh pencapaian mereka terutama pada periode Januari 2020 dan Juni 2020 yang pencapaiannya lebih tinggi dari periode tahun sebelumnya.

Relatias ini berbeda dengan temuan Peterson dan Nielson yang menunjukkan bahwa di semua organisasi yang mereka pelajari, sekitar setengah pekerjaan yang dilakukan orang gagal untuk memajukan strategi organisasi.

Bila ditanya bagaimana mereka bisa mencapai target, kuncinya adalah ketika individu, tim, dan organisasi fokus pada pekerjaan yang mereka lakukan, keajaiban produktivitas mulai terjadi. Ketika Peterson dan Nielson melakukan penelitian yang berfokus pada pekerjaan, mereka banyak menemukan hal-hal penting.

Salah satu temuannya, banyak kerja keras yang dilakukan orang untuk organisasinya tidak  menghubungkan orang dengan strategi yang sebenarnya, yakni membantu organisasi mencapai tujuannya.

Tags: BisnisEkonomiIndonesiaNasionalNusantaraPress ReleaseSiaran PersWarta

Previous Post

Rayakan Hari Anak Nasional, McDonald’s Hibur 400 Anak Panti Asuhan

Next Post

KALOG, Pemain Baru yang Patut Diperhitungkan

BeritaTerkait

Ekbis

Olagud dan Kitchenette Hadirkan Menu Fried Chickenette Series

Jumat, 3 Oktober 2025
Ekbis

Modern Internasional Jalin Kemitraan Strategis dengan BUMN Tiongkok Genertec

Jumat, 3 Oktober 2025
Ekbis

LSPR Institute Hadirkan Wamenlu Arif Havas di Ambassador Talks Vol. 6

Jumat, 3 Oktober 2025
Ekbis

Kuartal ll-2025, UNTD Bukukan Laba Usaha Rp791 Juta

Jumat, 3 Oktober 2025
Load More
Next Post

KALOG, Pemain Baru yang Patut Diperhitungkan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Terkini

Dari Pantai Natsepa, Wapres Apresiasi Peran Perempuan dalam Merawat Tradisi Kuliner Nusantara

Tinjau BMPP Nusantara 1 Ambon, Wapres Tegaskan Pemerataan Listrik Andal sebagai Fondasi Kemandirian Bangsa

Tinjau Bendungan Way Apu, Wapres Tekankan Manfaat Nyata bagi Masyarakat

Wapres Dukung Sinergi UMKM dalam Program Prioritas Pemerintah

Wapres Tinjau Layanan Kesehatan dan Pangan Murah Usai Tanam Jagung di Tangerang

Wapres Dorong Inovasi Offtaker untuk Serap Hasil Panen Petani

Tanam Jagung Bersama Polri, Wapres Tekankan Pentingnya “Kerja Keroyokan” untuk Perkuat Kemandirian Pangan Nasional

Wapres Dukung Polri Perkuat Kemandirian Pangan Lewat Penanaman Jagung dan Penebaran Benih Ikan di Tangerang

Populer

  • Ke Indramayu, Wapres Resmikan Universitas Darul Ma’arif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratusan Santri dan Mahasiwa Al-Qur’an Universitas PTIQ Gelar Doa Bersama Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tinjau Proyek Jalan Tol Rangkasbitung-Cileles, Wapres Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berjalan Optimal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Presiden Jokowi Membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wapres Dukung Sinergi UMKM dalam Program Prioritas Pemerintah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Instagram Youtube
Warta Indonesia

Tentang Kami | Redaksi | Disclaimer | Contact

Pedoman Media Siber | Privasi Policy

SOP Perlindungan Wartawan 

© 2021-2024 Wartaindonesia.co.id | Portal Berita & Informasi Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks

© 2021-2024 Wartaindonesia.co.id | Portal Berita & Informasi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist