Sejak diluncurkannya pada awal tahun 2020 lalu, pilot plant Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat kini telah menghasilkan energi listrik dengan nilai kalor 1.500 KKAL/Kg.
“Jadi uji cobanya dilakukan pada 2019 dan mulai dioperasionalkan pada awal tahun 2020. Kini, PLTSa Bantar Gebang ini telah menghasilkan energi listrik dengan nilai kalor 1.500 KKAL/Kg, ”
Kepala UPST Bantar Gebang, Asep Kuswanto mengatakan, sebelum dioperasikan PLTSa Bantar Gebang hasil kerja sama Dinas Lingkungan Hidup DKI dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini telah dilakukan uji coba pada 2019 lalu.
Selanjutnya, pada awal tahun 2020 PLTSa Bantar Gebang mulai dioperasikan dan saat ini telah menghasilkan energi listrik dengan nilai kalor 1.500 KKAL/Kg.
“
Jadi uji cobanya dilakukan pada 2019 dan mulai dioperasionalkan pada awal tahun 2020. Kini, PLTSa Bantar Gebang ini telah menghasilkan energi listrik dengan nilai kalor 1.500 KKAL/Kg, ” kata Asep, Senin (7/12).Menurutnya, pembakaran sampah-sampah tersebut dilakukan di dalam tungku pada suhu lebih dari 850 derajat celcius tanpa bahan bakar tambahan.
Operasional dengan kapasitas penuh menghasilkan listrik 731,1 kilo watt, listrik digunakan untuk keperluan internal, yakni untuk operasional PLTSa itu sendiri sebesar kurang lebih 350 kilo watt.
Selain itu, sejak Februari hingga Oktober 2020, PLTSa Bantar Gebang telah membakar sebanyak 8.190 ton sampah dan telah menghasilkan energi listrik sebanyak 583,95 MWh atau sekitar 110 Kwh per ton sampah.
“Kemudian dari 8.190 ton sampah yang dibakar itu, 81,33 persennya berhasil direduksi. Tidak hanya itu, jumlah residu fly ash-nya juga diolah menjadi paving block sebanyak 1.529,4 ton,” tandasnya.
(bj/wi