Jakarta – Setidaknya 19 negara anggota zona Uni Eropa performa ekonomi mengalami keambrukan hingga 7,5 persen tahun ini. Pendapat itu sesuai dengan laporan Internasional Monetary Fund (IMF) yang baru saja dirilis.
Inggris yang sudah melepaskan diri dari Uni Eropa dikatakan akan mengalami kontraksi ekonomi sebesar 6,5 persen. Dari pandangan itu, maka IMF menilai untuk kawasan Eropa akan mengalami kinerja terburuk.
Kendati IMF melaporkan hal itu, akan tetapi mengirimkan optimisme jika corona terkendali di paruh kedua tahun ini, maka ekonomi di dunia bisa beroperasi lagi dan terjadi rebound hingga 5,8 persen di tahun depan.
“Masih ada ketidakpastian yang begitu ekstrim tentang perkiraan pertumbuhan global. Ini tergantung tentang bagaimana upaya penanganan pendemi, seberapa besar gangguan pasokan, kondisi pasar keuangan global, pola pergeseran pengeluaran , perubahan perilaku, harga komoditas yang fluktuatif dan efek kepercayaan,” tulis laporan IMF.
IMF sendiri mengakui akan memberikan keringanan utang kepada 25 negara kategori miskin melalui program CCRT (Cain Containment and Relied Trust). Program ini telah mengantongi dana sebesar 500 juta dollar AS.
Untuk gelombang pertama telah disetujui dan digunakan untuk membantu negara-negara yang terkeda virus corona. Bantuan tersebut untuk menutupi kewajiban membayar hutang negara-negara tersebut selama enam bulan di awal. (Ros)