WARTA INDONESIA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan pada Sabtu (23/7) bahwa wabah cacar monyet (monkeypox) dideklarasikan sebagai darurat kesehatan global.
Ini merupakan alarm paling tinggi yang bisa dikeluarkan WHO. Sekarang cuma ada dua status darurat kesehatan internasional seperti itu, yaitu pandemi virus corona dan upaya pemberantasan polio.
“Saya telah memutuskan bahwa wabah cacar monyet merepresentasikan darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional,” ujar Tedros seperti diberitakan AFP.
Pernyataan ini keluar usai rapat kedua komite darurat WHO atas cacar monyet.
Tedros mengungkap telah ada lebih dari 16 ribu kasus yang sudah dilaporkan dari 75 negara. Sejauh ini tercatat ada lima kematian karena cacar monyet.
Tedros bilang komite darurat belum dapat mencapai konsensus apakah cacar monyet seharusnya diklasifikasikan sebagai darurat kesehatan global. Namun dia mengatakan wabah ini sudah menjamah ke seluruh dunia dengan cepat dan dia memutuskan ini butuh perhatian internasional.
Dia juga menjelaskan saat ini informasi tentang mode transmisi baru, yang membuat wabahnya menyebar cepat, baru sedikit diketahui.
“Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet moderat secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa, di mana kami menilai risikonya tinggi,” ungkap Tedros.
Tedros mengatakan deklarasi ini akan membantu mempercepat pembuatan vaksin dan penerapan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus.
WHO juga mengeluarkan rekomendasi yang diharapkan bisa mendorong banyak negara mengambil tindakan buat menghentikan penularan virus dan melindungi mereka yang paling berisiko terpapar.
“Ini adalah wabah yang dapat dihentikan dengan strategi tepat dalam kelompok yang tepat,” ucap Tedros.