WARTA INDONESIA – Warga Depok, Jawa Barat, dibuat geger dengan temuan beras bansos yang ditimbun di tanah di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Minggu (31/7).
Beras bantuan sosial atau bansos Presiden Joko Widodo itu mestinya diberikan kepada warga terdampak pandemi virus corona (Covid-19).
Penimbunan beras itu terungkap usai ahli waris pemilik lahan melakukan penggalian dengan alat berat. Dalam foto-foto yang beredar, kondisi beras itu tampak sudah rusak. Beras itu kemungkinan telah ditimbun dalam waktu yang lama.
Kepala Dinas Sosial Kota Depok Asloe’ah Madjri membenarkan temuan beras yang dikubur tersebut. Dia mengatakan barang yang ditimbun adalah bantuan presiden dari Kementerian Sosial.
“Saya sudah terima kabar itu dari Polres,” kata Madjri kepada CNNIndonesia.com.
Madjri mengaku belum mengetahui kronologi dan motif penimbunan bansos tersebut. Menurutnya, penimbunan bansos itu dilakukan sebelum dirinya menjabat Kadinsos Depok.
Menanggapi hal ini, perusahaan jasa antar kirim barang, JNE, memastikan tak ada pelanggaran prosedur soal penguburan beras bansos tersebut. JNE merupakan distributor beras bansos itu.
Vice President JNE Eri Palgunadi mengatakan beras bansos itu dikubur karena kondisinya rusak. Menurutnya, penimbunan itu sudah sesuai dengan standar operasional yang berlaku.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bansos di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” kata Eri dalam keterangan tertulis, Minggu (31/7).
Eri juga mengatakan JNE berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggan. Pihaknya pun senantiasa mendukung program pemerintah terkait penyaluran bansos.
“Dalam menjalankan bisnis JNE selalu mematuhi dan mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu menjalankan standard operating prosedur perusahaan dengan sebaik mungkin,” ujarnya.