Jakarta, – Praktik ekonomi syariah dalam aktivitas bisnis dan perekonomian di tanah air terus mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, ekonomi syariah masih mencatatkan pertumbuhan positif dan menjaga ketahanan ekonomi nasional. Hal ini ditunjukkan dengan pangsa pembiayaan syariah dan aktivitas usaha yang pada Triwulan IV 2023 mencapai hampir 50%.
“Ekonomi dan keuangan syariah juga diyakini dapat mengambil peran signifikan dalam mendukung transformasi ekonomi inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat memberikan Keynote Speech pada acara Sharia Economic Forum 2024 di Studio Nusantara Lt. 9, NT Tower, Jl. Pulomas Selatan No. 31, Jakarta Timur, Selasa (30/07/2024).
Oleh sebab itu, dalam forum ini, Wapres menekankan tiga hal strategis khususnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah yang menurutnya masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah. Pertama, Wapres meminta forum ini dapat menyusun langkah strategis untuk meningkatkan kontribusi ekonomi syariah terhadap isu keberlanjutan.
“Forum ini hendaknya menghasilkan rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam menyusun program, rencana aksi, target output, dan sasaran yang terkait isu ekonomi hijau dalam Master Plan Ekonomi Syariah 2025-2029,” pintanya.
Kedua, Wapres mengarahkan agar forum ini dapat menggali potensi sumber dan mekanisme pembiayaan syariah yang dapat diterapkan untuk membiayai program transisi energi berkelanjutan.
“Integrasi aktivitas ekonomi ke dalam isu lingkungan bukanlah hal baru. Akan tetapi, penyelarasan ekonomi keberlanjutan dengan prinsip-prinsip keuangan syariah, ke dalam proses transisi energi ramah lingkungan, tentu masih perlu kajian dan pendalaman lebih lanjut,” tutur Wapres.
“Pembahasan hari ini agar menyentuh langkah konkret terkait pembiayaan bisnis energi dengan tetap memperhatikan prinsip syariah yang sesuai,” imbuhnya.
Terakhir, Wapres menekankan agar pelibatan secara aktif seluruh unsur masyarakat mulai dari pemerintah daerah, pusat, para pengusaha, hingga akademisi dan praktisi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terus dilakukan.
“Kegiatan hari ini adalah kesempatan terbaik untuk bertukar pikiran dan pengetahuan, meningkatkan literasi bagi seluruh kalangan, terkait arah pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan,” tegasnya. (RN-rls)