WARTA INDONESIA – Taiwan menuding militer China menggelar simulasi untuk menyerang wilayah mereka dalam latihan besar-besaran yang digelar angkatan udara dan laut Negeri Tirai Bambu, Sabtu (6/8).
“Mereka diduga melakukan simulasi menyerang pulau utama Taiwan,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Taiwan yang dikutip AFP.
Kemhan Taiwan mengendus simulasi ini setelah memantau latihan militer terbesar China di sekitar wilayah mereka. Menurut pantauan Kemhan Taiwan, China mengerahkan “beberapa kloter” pesawat dan kapal di Selat Taiwan.
Hingga pukul 17.00 waktu setempat, China sudah mengirimkan “20 pesawat dan 14 kapal di sekitar Taiwan, melakukan latihan gabungan udara dan laut.
Setidaknya 14 armada China menerobos garis wilayah Taiwan. Tentara Taiwan pun langsung mengerahkan pesawat patroli untuk mengusir jet-jet China tersebut.
Tentara Taiwan juga merilis sejumlah foto yang menunjukkan pasukan mereka tengah beraksi mencegah penerobosan militer China.
Dalam salah satu foto, terlihat pelaut militer Taiwan sedang berjaga di kapal fregat sembari memantau kapal China yang sudah sangat dekat, bahkan hampir tersentuh tangan.
“Benar-benar bukan [foto] hasil edit,” tulis tentara Taiwan di kolom keterangan foto tersebut.
China menggelar latihan besar-besaran ini beberapa hari setelah kunjungan kontroversial Ketua Dewan Perwakilan Amerika Serikat, Nancy Pelosi.
Negeri Tirai Bambu memang sudah berulang kali memperingatkan bakal merespons dengan tegas jika Pelosi benar-benar menginjakkan kaki ke Taiwan.
Selama ini, China menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya. Belakangan, Taiwan terus membangkang dan terus menyerukan kemerdekaan.
China pun selalu memperingatkan negara yang berhubungan dengan Taiwan.
AS sendiri mengakui Taiwan sebagai bagian dari China di bawah prinsip “Satu China” yang terus digaungkan Negeri Tirai Bambu.
Dulu, AS pun tak pernah secara terang-terangan membela Taiwan. Namun, AS mulai terbuka memasang badan untuk Taiwan pada 2018, ketika mereka meneken Undang-Undang Relasi Taiwan (TRA).
Berdasarkan TRA, AS dapat menjalin hubungan dengan “rakyat Taiwan” dan pemerintahnya, tanpa menjelaskan secara spesifik pemerintahan yang dimaksud.