Kementerian Komunikasi dan Digital menyediakan akses internet melalui Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 untuk menangani blank spot area.
Wamenkomdig Nezar Patria menyatakan jaringan internet sateliti akan dapat mengikis blank spot yang ada di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh.
“Jadi pakai SATRIA-1, nanti akan dibangun ground segment, di titik-titik yang memang dibutuhkan. Kapasitasnya mungkin tidak terlalu besar, tapi bisa mengatasi komunikasi yang sifatnya darurat atau emergency,” ungkapnya saat menerima Bupati Aceh Barat Tarmizi di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Selasa (29/04/2025).
Nezar Patria menjelaskan kapasitas jaringan internet SATRIA-1 bisa mencapai kecepatan antara 4 sampai 5 Mbps. Menurutnya, dari total kapasitas SATRIA-1 sebesar 150 GB telah dibagi ke puluhan ribu titik yang tersebar di Indonesia. Bahkan, Pemkab Aceh Barat memiliki alokasi dua atau tiga titik untuk mendukung layanan pendidikan dan kesehatan.
“Kalau memang dibutuhkan cukup emergency, terutama untuk pendidikan di tempat anak-anak sekolah. Saya kira mungkin bisa dikasih sampai dua titik di tempat itu. Jadi dapatlah sekitar 4 MB. Saya kira mungkin bisa dikasih sampai dua titik di tempat itu,” tuturnya.
Mengenai pembangunan Base Transceiver Station (BTS), Nezar Patria menyatakan akan memerlukan waktu untuk pemetaan dan alokasi anggaran untuk pengadaan BTS. Oleh karena itu, saat ini anggaran pembagunan BTS lebih banyak digunakan untuk maintenance BTS yang sudah ada. Secara khusus, untuk daerah yang tidak termasuk 3T, Kementerian Komdigi akan berkoordinasi dengan operator seluler dalam penyediaan BTS.
“Nanti kita akan minta ke Indosat, Telkomsel, atau ini yang baru merger XL Smart. Saya kira XL Smart mungkin akan ambil itu, karena dia kan mau memperluas jangkauan. Kita bisa bersurat dengan mereka untuk membangun BTS-BTS di daerah yang komersial tapi masih blank spot,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Aceh Barat Tarmizi menjelaskan saat ini masih terdapat lima kecamatan dari total 12 kecamatan di Aceh Besar yang masih blank spot.
“Pada saat listrik padam, masa sinyalnya juga ikut padam bersamaan. Dan di sana dalam satu hari, pasti 2 sampai 5 kali mati lampu, kemudian sinyalnya hilang. Ini yang menjadi kendala,” tuturnya seraya mengajukan permohonan komitmen Kementerian Komdigi mengatasi blank spot yang masih terjadi.