Survei Menunjukkan Isu Korupsi Bikin Generasi Muda Indonesia Enggan Berpolitik

Ilustrasi/Net

WARTA INDONESIA – Hasil survei Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia tahun 2022 yang digelar lembaga KedaiKOPI menunjukkan nilai indeks optimisme generasi muda Indonesia di sektor politik dan hukum menunjukkan angka minus 10 persen.

“Penurunannya (tingkat optimisme) paling drastis adalah politik dan hukum dari 28,1 persen pada tahun lalu, kini menjadi -10,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo dalam konferensi persnya yang disiarkan di kanal YouTube Survei Kedaikopi, Rabu (10/8).

Kunto menjelaskan sektor politik dan hukum mendapatkan nilai indeks optimisme terendah karena masih maraknya isu korupsi.

Isu korupsi menunjukkan angka pesimisme 29,8 persen ketimbang optimisme sebesar 12,1 persen di kalangan generasi muda. Sehingga menghasilkan net index sebesar -17,7 persen.

Karenanya, Kunto mengatakan generasi muda menganggap hukum dan politik merupakan sektor yang perlu ditingkatkan. Ia juga mengatakan hanya 16 persen generasi muda yang optimis bahwa Indonesia mampu menerapkan sistem pemerintahan yang bersih, baik dan transparan di masa depan.

“Isu korupsi membuat anak-anak muda Indonesia agak pesimis, apakah betul korupsi bisa hilang dari Indonesia atau semakin rendah di Indonesia”, ujar Kunto.

Di sisi lain, Kunto menjelaskan tingkat optimisme generasi muda Indonesia secara umum tahun 2022 ini menurun sebanyak empat persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Total net index optimisme generasi muda tahun 2022 sebesar 60,3 persen. Ini turun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 64 persen.

Indeks Optimisme 2022 dibagi menjadi beberapa sektor yaitu, sektor Kebutuhan Dasar, Pendidikan dan Kebudayaan, Ekonomi dan Kesehatan, Kehidupan Sosial, serta Politik dan Hukum.

Kunto menjelaskan optimisme terbesar generasi muda pada sektor kebutuhan dasar sebesar 80,6 persen tahun ini. Mereka yang yakin untuk memenuhi gizi seimbang bagi anak dengan skor optimisme mencapai 81,5 persen dan persentase pesimis hanya 0,9 persen.

“Di sektor ini pula terlihat perempuan lebih optimis dibandingkan dengan laki-laki baik di skor rata-rata maupun net index,” kata Kunto.

Selain itu, Kunto menjelaskan optimisme di sektor Pendidikan dan Kebudayaan tahun ini sebesar 77 persen, lalu Ekonomi dan Kesehatan naik 73 persen.

“Optimisme di kehidupan sosial sebesar 50,2 persen,” kata Kunto.

Survei Indeks Optimisme Generasi Muda Indonesia 2022 ini diselenggarakan pada 7-22 Juli 2022 dengan menggunakan metode telesurvei kepada 906 responden yang tersebar di 11 kota besar di Indonesia dengan response rate sebesar 17,67 persen.

Total 906 responden itu dibagi menjadi 41,6 persen berusia 17-24 tahun alias Gen Z dan 58,4 persen berusia 25-40 tahun alias Gen Y.

Sementara, hasil survei Indopol menunjukkan lebih dari sepertiga atau 35,93 persen responden tak percaya terhadap partai politik.

Hasil survei Indopol dilakukan terhadap 1.230 responden lewat wawancara tatap muka pada 24 Juni hingga 1 Juli 2022. Survei memiliki margin of error +/- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Ada 64,07 persen (yang percaya), ketika Bapak Ibu ditanya masih percaya kah terhadap partai politik, ada 35,93 persen yang tidak percaya,” kata Direktur Eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto dalam paparannya, Selasa (26/7).

Ratno mengungkap sejumlah alasan lebih dari sepertiga responden tidak percaya terhadap partai politik. Mayoritas atau sebanyak 26,64 persen menilai partai tidak bisa menampung aspirasi warga.

Kemudian sebanyak 11,76 persen menilai partai politik telah kehilangan ideologi dan integritas. Adapun sejumlah alasan lain seperti, partai ikut merusak sistem pemerintahan, hingga tidak ikut berkontribusi pembangunan.

Namun begitu, angka kepercayaan responden terhadap partai masih lebih besar atau dominan, yang angkanya mencapai 52,16 persen. Mereka meyakini partai politik dapat menampung aspirasi warga.

Exit mobile version