Sekjen PBB Kritik Tuduhan Trump

Jakarta – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengkritik tuduhan Presiden AS Donald Trump terhadap WHO. Menurutnya saat ini bukan waktunya untuk mengurangi seluruh sumber daya untuk operasional WHO dan organisasi kemanusiaan lainnya untuk menghadapi virus.

“Sekarang adalah waktu bagi persatuan dan untuk komunitas internasional bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini yang dampaknya menghancurkan,” katanya Guterres, dikutip Rabu (15/4).

Presiden Asosiasi Medis AS Patrice A. Harris juga mengecam pertanyaan Trump yang memutuskan penangguhan dana kepada WHO.  Ia menilai hal itu sebagai langkah berbahaya ke arah yang salah yang tidak akan membuat penanganan corona lebih mudah.

“Trump sebaiknya mempertimbangkan kembali keputusannya,” ujarnya terpisah.

Sekadar diketahui, korban meninggal akibat COVID-19 di AS mencapai 25.700 orang pada Selasa (14/4), dan lebih dari 600.000 orang terinfeksi.

WHO sendiri telah meminta pendanaan hingga 1 miliar dolar AS atau setara Rp15 triliun untuk melawan pendemi. Universitas Johns Hopkins sempat mencatat ada 2.228 kematian hingga kemarin. Jumlah tersebut naik tajam setelah dua hari sempat menurun.

Pandemi COVID-19 telah merenggut nyawa sedikitnya 25.757 orang di AS, merupakan terbanyak dibandingkan dengan negara-negara lain.

Sebelumnya Trump berencana mencabut pembatasan di negaranya. Namun keinginan itu menuai protes dari sejumlah gubernur di negara bagian. Gubernur New York Andrew Cuomo menegaskan, bahwa “kami tidak memiliki Raja Trump, kami memiliki Presiden Trump.”

Kritik itu dibalas oleh Trump lewat akun twitter dengan menuliskan para gubernur yang mengkritiknya skeptis dan menyamakan mereka seperti pelaut pemberontak di film Mutiny on The Bounty.

Meski belakangan Trump sempat melunak dengan mengatakan “Saya tidak akan menekan gubernur manapun untuk membuka kembali.” (Lut)

Exit mobile version