Surabaya, — Pengembangan akuakultur nasional memiliki dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, budidaya perikanan juga diproyeksikan dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal dan nasional yang dapat diandalkan.
“Saya mengajak kita semua untuk memandang budidaya perikanan tidak hanya sebagai sumber pangan yang penting, namun juga pendorong perekonomian masyarakat,” tutur Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat meresmikan pembukaan Asian Pacific Aquaculture (APA) 2024 di Grand City Hall Convention, Jl. Gubeng Pojok No.1, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (04/07/2024).
Dalam kesempatan ini, Wapres menekankan pentingnya terobosan pemanfaatan teknologi perikanan budidaya serta implementasinya di lapangan, sehingga benar-benar dirasakan manfaat ekonominya oleh masyarakat.
“Pengembangan inovasi teknologi akuakultur berkonsep ekonomi biru harus terus diimplementasikan secara masif agar dapat menjaga keberlanjutan lingkungan dan menjadi motor penggerak perekonomian dan pemberdayaan masyarakat,” ungkap Wapres.
Di kawasan Asia Pasifik sendiri, Wapres menjelaskan, dengan garis pantai yang panjang dan luas, keanekaragaman hayati laut di negara kepulauan ini berpotensi besar memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi global.
“Kawasan Asia Pasifik menjadi kawasan strategis yang tidak hanya menjadi pasar, namun juga sebagai pusat produsen perikanan global. Indonesia, Filipina, Jepang, atau bahkan negara Mikronesia, juga melihat kekayaan laut ini sebagai peluang bagi perekonomian,” ujar Wapres.
Wapres menilai kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya prinsip keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya maritim semakin meningkat. Indonesia, tak terkecuali telah menjadikan ekonomi biru sebagai salah satu strategi pembangunan nasional.
“Negara-negara di Asia Pasifik terus menggaungkan konsep ekonomi biru, yaitu pemanfaatan sumber daya laut dengan tetap menjaga kelestarian ekosistem. Indonesia telah menjadikan penerapan konsep ini sebagai salah satu strategi pembangunan nasional,” tegasnya.
Oleh karena itu, menurut Wapres, Indonesia akan terus mengembangkan program-program nasional yang mengedepankan inovasi di bidang perikanan dan pariwisata laut sembari membangun ekosistem ekonomi biru yang lebih baik.
“Kerja sama pengembangan ekonomi biru di kawasan ini tentunya tidak hanya melibatkan pemerintah, tapi juga menggandeng pelaku usaha dan investor, serta akademisi, untuk menciptakan arah kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi,” tandas Wapres.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melaporkan bahwa penyelengaaraan APA 2024 ini mengangkat tema Aquaculture – Driving The Blue Economy. Hal ini sesuai dengan salah satu pilar pembangunan kelautan dan perikanan yang berbasis ekonomi biru, yaitu pengembangan perikanan budidaya di laut, pesisir, dan darat yang berkelanjutan.
“Dengan tema tersebut, kami berharap kegiatan APA 2024 ini dapat mendorong kegiatan usaha akuakultur di Indonesia dan di negara-negara Asia Pasifik untuk tetap berkomitmen memperhatikan aspek ekologi atau kelestarian lingkungan,” ungkapnya.
Menurutnya, APA 2024 juga meningkatkan peran serta Indonesia dalam Industri Akuakultur global. Kesempatan ini juga dapat dioptimalkan oleh para pelaku bisnis pada bidang ini untuk memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional.
“Ini menjadi kesempatan dan peluang untuk para pelaku usaha perikanan budidaya di Indonesia untuk menjadi bagian dari sistem bisnis akuakultur di dunia, tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai target pasar, tetapi juga menjadi bagian dari pelaku utama,” imbuhnya.
Hadir dalam acara tersebut, President World Aquaculture Society – Asia Pacific Chapter Khrisna Salin, President Elect World Aquaculture Society – Asia Pacific Chapter Bibha Kumari, Pj. Gubernur Jawa Timur, Bapak Adhy Karyono, dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah M.Imam Azis, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma dan Johan Tedja Surya. (SM/AS -BPMI, Setwapres)