Wartaindonesia.co.id – Setelah melewati dua tahun penuh kerugian karena deraan pandemi covid-19, PT. Sepatu Bata Tbk (BATA) akan fokus pada strategi digital marketing sebagai key driver business untuk memulihkan kinerja di tahun 2022.
“2021 lalu, karena perkembangan situasi di Indonesia, kami mendirikan anak perusahaan PT. Sepatu Bata Online dengan fokus penjualan di hampir semua e-commerce (webstore), chatshop, yang dipadukan dengan Bata Club Member serta partnership dengan mitra perbankan sebagai key driver business, ” papar Hatta Tutuko, Direktur PT. Sepatu Bata dalam Public Expose secara virtual, Kamis 22/07/2022.
Strategi loyalty konsumen melalui “Bata Club Member” seperti dipaparkan, telah berhasil menghimpun lebih dari 1,76 juta member (tumbuh 81% dibanding 2020) dan menghasilkan peningkatan loyalty sales sebesar 73%. Sementara kemitraan dengan beberapa bank dalam program promosi berupa pemberian cashback di berbagai toko offline BATA berhasil menjangkau 35.000 user e-wallet dengan total penjualan sebesar Rp8,5 miliar.
Dijelaskan, sepanjang 2021 lalu kontribusi segmen e-commerce menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap kinerja penjualan korporat. Tercatat pada Desember 2021 lalu, segmen tersebut memberikan kontribusi sebesar 6,6% dengan nilai Rp288,899 miliar (6,6%), naik signifikan dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 23,583 miliar (5,1%).
“Mengingat investasi yang cukup besar di bisnis digital, kami berharap Bata Online bisa menaikkan pertumbuhan bisnis agar kembali seperti semula di tahun 2019,” ujarnya.
Lebih detil lagi Susan Amin, Direktur Pemasaran BATA menjelaskan, channel penjualan chatshop (layanan penjualan melalui aplikasi percakapan whatsapp) yang mereka buka di lebih dari 300 store BATA telah berhasil menjual 112.000 pasang sepatu, yang berarti naik 125% dibanding tahun 2020.
Masih terkait strategi digital business, Susan memaparkan beberapa aktivasi online yang telah mereka selenggarakan sepanjang tahun lalu. Di antaranya adalah “Bata (digital) Live Shopping” yang berhasil menaikkan penjualan sebesar 20% pada Desember 2021 lalu.
Menjelang Lebaran 2022 kemarin, mereka juga menghelat kampanye “Suprisingly Bata” yang berhasil menjangkau 45 juta target audiens di seluruh kota besar serta kota-kota sekunder di Indonesia. Kampanye 360 derajat tersebut dikomunikasikan secara offline melalui diplay toko dan di semua platform digital mulai dari media sosial, digital news hingga video streaming.
Kendati sempat mengalami kontraksi hebat seperti yang dialami kebanyakan perusahaan di tanah air, Hatta Tutuka melihat ada pertanda baik untuk bisnis BATA ke depan. Hal ini terlihat dari pencapaian perseroan pada semester I -2022 yang mulai mencatatkan peningkatan penjualan 30% – 40% dibandingkan dengan penjualan di periode yang sama tahun lalu.
Untuk diketahui, pendapatan BATA pada 2021 turun menjadi Rp438,48 miliar dibanding perolehan perolehan 2020 yang sebesar Rp459,58 miliar. Hingga akhir 2021 perseroan masih mencatatkan rugi sebesar Rp51,23 miliar. Meski begitu, rugi bersih tersebut turun dibandingkan rugi bersih di 2020 sebesar Rp177,76 miliar.
“Selain digital bisnis, proyeksi kami tahun ini fokus untuk maintain toko yang ada agar penjualannya kembali profitable seperti di tahun 2019. Kalau sudah melewati itu, berarti sudah cukup baik,” ujarnya seraya menegaskan bahwa selama 2022 mereka belum ada rencana untuk melakukan ekspansi melalui penambahan jumlah toko.
Demi mencapai target tersebut, Susan menambahkan BATA akan merilis cukup banyak produk baru terutama untuk varian model sneakers karena dalam aktivitas yang sudah mulai normal seperti sekarang, orang akan lebih butuh sepatu casual yang nyaman digunakan. (rls)