Jakarta– Sektor properti bisa dipastikan tergerus hari ini di era korona. Bagaimana tidak, jauh sebelum virus ini meluas, para perusahaan grup properti saja mengalami musim kering likuiditas. Sejak 2015, banyak grup properti melebarkan permainan ke industri kesehatan. Demikian artikel Goenardjoadi Goenawan, alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan magister Universitas Indonesia (UI) yang dilansir The Global Review.
Lihat saja, Hotel Aryaduta Semanggi yang disulap menjadi kamar isolasi mandiri ODP Covid-19. Bahkan Mall Lippo Mampang kini berubah menjadi rumah sakit rujukan. Sebelumnya Hotel Cikini yang katanya juga dijadikan rumah sakit rujukan di bawah bendera badan usaha Pertamina.
Menurutnya, perilaku pengusaha di Indonesia mirip kepompong di Tiongkok yang disebut sebagai hybrid BUMD atau kalau di Indonesia dipredikati gurita konsesi anggaran. Dalam kondisi normal, rerata saham grup properti turun hingga 20 persen. Justru Lippo Grup malah naik 50 persen yang berarti ada selisih 30 persen. Apa ini bukan kanibalisme. Banyak rumah sakit lama berganti nama setelah dioper.
Konglomerat nomor 4 papan atas tersebut juga merangsek ke sektor gula, apalagi kalau bukan konsesi anggaran gula. Harga gula pasir meningkat tajam. Dari sekilonya Rp9.000 kini kabarnya di tengah pendemi korona jadi Rp19.000 per kilogramnya. Inilah yang dianggap Goenardjoadi menikung di era krisis covid-19.
Atas dasar itu ia berkeyakinan yang ditakutkan Jokowi bukan penurunan daya beli sektor rumah tangga, tapi aksi kanibalisme yang persis seperti permainan monopoli dan kartu domino. Di tengah krisis mereka mencaplok APBN dan BUMN. (Dg)