WARTA INDONESIA – Polda Metro Jaya menerjunkan tim khusus yakni Traffic Accident Analysis (TAA) untuk menyelidiki penyebab kecelakaan beruntun truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan dugaan sementara kecelakaan maut itu disebabkan kendaraan mengalami rem blong.
“Dugaan sementara penyebab kejadian ini adalah adanya rem blong, tetapi tentunya yang daripada Ditlantas PMJ, dibantu dari Korlantas Polri akan melakukan olah TKP yang lebih mendalam,” tutur Zulpan kepada wartawan, Selasa (19/7).
Disampaikan Zulpan, tim TAA diterjunkan untuk bisa menemukan penyebab pasti dari kecelakaan yang menewaskan 10 orang tersebut.
“Menurunkan tim TAA agar menemukan penyebab yang konkrit dari kejadian yang sangat kita sesalkan,” ucap Zulpan.
Sebagai informasi, kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tangki Pertamina dua mobil dan 10 sepeda motor terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Senin (18/7) sekitar pukul 15.55 WIB. Insiden ini menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan lima orang luka-luka.
Peristiwa ini tersebut bermula saat truk tangki bermuatan bahan bakar itu melaju dari arah Cibubur menuju ke Cileungsi. Di lokasi, kondisi jalan menurun dan terdapat lampu lalu lintas.
Dari keterangan saksi, saat itu lampu lalu lintas berwarna merah. Artinya, ada sejumlah kendaraan yang sedang berhenti di lokasi tersebut.
“Keterangan saksi di TKP [tempat kejadian perkara], itu sudah warna merah untuk trafficlight-nya,” kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanda, Senin (18/7).
Saat ini, polisi telah menetapkan sopir truk tangki Pertamina berinisial S dan kernetnya, KS sebagai tersangka dalam kasus ini.
“Penyidik Subdit Gakkum PMJ dan Satlantas Polres Metro Bekasi Kota telah menetapkan 2 orang tersangka dalam kasus ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Selasa (19/7).