Indonesia merupakan pasar menjanjikan bisnis berbasis digital. Setidaknya 50 persen setara 132,7 juta dari 270-an juta penduduk sudah menggunakan internet. Pengguna seluler saja sudah mencapai 177,9 juta dan pengguna media sosial menggunakan seluler sebanyak 120 juta orang.
Google dan Temasek pernah memperkirakan nilai valuasi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara mencapai 240 miliar dollar AS sama dengan 1.448 triliun pada 2025 mendatang. Sementara di Indonesia sendiri market size ekonomi/bisnis digital pada 2025 mendatang bisa mencapai 100 miliar dollar AS.
Atas dasar kajian itu, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang (Unpam) Maman Dharmansyah, Juli Ismanto, Didi Sudjadi, Asrorudin dan Sonny menyepakati menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bersama-sama dengan Paguyuban Perantau Cilacap Barat dengan tema “Membangun Ide Kreativitas Usaha Mandiri Berbasis Marketing Digital”.
Kegiatan ini digelar secara daring (media zoom) lantaran penerapan PPKM Darurat se-Jawa Bali hingga 20 Juli mendatang.
“Karena penerapan PPKM Darurat, maka kegiatan PKM setelah melalui diskusi dengan paguyuban, kita sepakati dilaksanakan secara daring menggunakan zoom,” kata Ketua PKM Dosen Unpam, Maman Dharmansyah, Minggu (4/7).
Dalam kegiatan itu, Juli Ismanto dan Asrorudin memaparkan seluk-beluk usaha mandiri berbasis digital marketing.
“Bisnis digital adalah suatu jenis bisnis jasa yang memanfaatkan kecanggihan teknologi, ketika menciptakan sebuah produk ataupun memasarkannya,” kata Juli. Ditambahkannya, produk bisnis digital tidak hanya berupa barang dan jasa semata.
Menurutnya, kita bisa memiliki kemampuan dalam memberikan motivasi pengembangan diri. “Dalam arti, kita bisa menjadi seorang motivator online. Keahlian ini bisa menjadi inti bisnis digital yang ditekuni,” tambah Juli.
Sementara Asrorudin, memaparkan bahwa yang terpenting dalam bisnis digital adalah ide-ide atau kreativitas untuk menentukan produk apa yang akan dipasarkan.
“Jadi siapapun bisa terjun ke bisnis digital, karena peluang bisnisnya sangat terbuka lebar. Yang tak kalah penting kita mau istiqomah – konsisten,” kata Asrori-demikian sapaan akrabnya.
Setidaknya, menurut dia, ada beberapa ide bisnis digital, seperti: membangun toko online, bisnis afiliasi, youtuber, bisnis dropship, blogger, influencer, konten digital, mengajar online, jasa pembuatan website, menawarkan aplikasi mobile, Search Enggine Optimazation (SEO), Podcaster dan lainnya.
Keuntungan bisnis berbasis digital, lanjut Asrori, lantaran memiliki pilihan yang beragam, jangkauan pasar yang luas, bertujuan jangka panjang, memberikan kenyamanan kepada pelanggan.
“Dan pastinya potensi penghasilan tanpa batas,” tegasnya.
Ketua Paguyuban Perantau Cilacap Barat, Rosyas Alfarisi menegaskan, bahwa memang saat ini masih banyak masyarakat yang belum memahami betul bagaimana membuka usaha dengan digital. Padahal, banyak yang tahu keuntungannya cukup menjanjikan.
“Paling tidak dengan penjelasan bapak-bapak dosen dari Unpam ini, kami mendapat gambaran, oh…seperti ini usaha digital, tinggal ke depan harapannya bapak-bapak dosen bisa mendampingi untuk teknisnya nanti,” imbuhnya. (wi)
Komentar 1