Warta Indonesia
No Result
View All Result
Jumat, 10 Oktober 2025
  • Login
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks
Subscribe
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Indonesia
No Result
View All Result
Home Ekbis

LSPR Institute Hadirkan Wamenlu Arif Havas di Ambassador Talks Vol. 6

Warta Indonesia
Jumat, 3 Oktober 2025
-- Ekbis
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

LSPR Institute of Communication and Business menggelar forum internasional Ambassador Talks Cakrawala Volume 6, pada hari ini (2/10), di Prof. Dr. Djajusman Auditorium & Performance Hall, Kampus LSPR Jakarta. Mengusung tema “Multipolaritas dan Global South: Di Mana Posisi Indonesia antara Ambisi BRICS dan Aliansi Barat?”, forum ini menjadi sorotan karena membedah arah politik luar negeri Indonesia di tengah dunia yang semakin multipolar.

 

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Republik Indonesia Arif Havas Oegroseno, yang hadir pada forum tersebut mengatakan bahwa Indonesia dituntut memainkan peran strategis di tengah rivalitas dua kekuatan global: kelompok BRICS dan Aliansi Barat.

Sementara itu, Rektor LSPR Institute, Associate Professor Dr. Andre Ikhsano, M.Si., menegaskan pentingnya ruang diskusi akademik seperti ini. “Kehadiran Bapak Wakil Menteri Luar Negeri kali ini akan memperkaya pemahaman mengenai tantangan dan peluang Indonesia di tengah konstelasi multipolar dunia,” ujarnya.

Strategi Dolar AS: Kisah Inspiratif dari Wamenlu
Dalam paparannya, menjawab pertanyaan peserta, Arif Havas mengaitkan dinamika global dengan sebuah cerita inspiratif tentang bagaimana Amerika Serikat membangun kekuatannya pasca-Perang Dunia II.

“Pada tahun 1950-an, Penasehat Khusus Presiden AS Richard Nixon pernah mengajukan pertanyaan sederhana tapi mendasar: Amerika sudah unggul secara geopolitik, tapi ekonominya lemah. Bagaimana caranya agar bisa menjadi global power?” tanyanya.

Jawaban datang dari ekonom Paul Volcker – belakangan Gubernur Bank Sentral AS (The FED) – yang kelak dikenal sebagai arsitek kebijakan moneter AS. Gagasannya sederhana: Amerika harus menciptakan defisit perdagangan sebanyak mungkin, tetapi semua perdagangan itu wajib menggunakan dolar AS.

Strategi inilah yang membuat dolar mendominasi. Negara-negara dengan surplus dagang menumpuk dolar, lalu menggunakannya untuk membeli produk dan jasa Amerika, dari McDonald’s hingga Mastercard. Surplus itu kembali ke Amerika melalui investasi di obligasi, properti, dan bank-bank AS.

“Dengan cara itu, dolar menjadi tulang punggung ekonomi dunia. Amerika bukan hanya berkuasa lewat militernya, tetapi juga melalui dominasinya atas sistem keuangan global,” lanjutnya.

Havas kemudian memberi contoh nyata. “Di Indonesia saja, kita bisa merasakan kekuatan dolar. Nilainya berbeda di setiap money changer, bahkan dolar lusuh sering tidak diterima. Itulah bukti the power of the US dollar yang jarang kita sadari,” ungkapnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa perdagangan langsung dunia dengan Amerika hanya sekitar 15 persen, sementara lebih dari 80 persen perdagangan global terjadi antarnegara lain. “Dalam konteks multipolaritas saat ini, banyak negara mulai mencari sistem baru di luar dominasi dolar,” tegasnya.

 

Relevansi untuk Indonesia
Menurut Havas, kisah strategi dolar memberi pelajaran penting: kekuatan global lahir bukan hanya dari militer, tetapi juga dari strategi ekonomi cerdas. Pelajaran itu relevan bagi Indonesia yang kini menghadapi tarik-menarik antara BRICS dan Barat.

“Indonesia tidak boleh terjebak dalam blok-blok besar, tetapi harus cermat memainkan perannya sebagai jembatan antara Global South dan kekuatan besar dunia,” ujarnya.

Dengan populasi besar, pertumbuhan ekonomi stabil, dan posisi strategis di Indo-Pasifik, Indonesia memiliki modal untuk menjadi kekuatan penyeimbang. “Diplomasi kita harus tetap bebas-aktif. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa berperan aktif tanpa kehilangan jati diri politik luar negeri Indonesia,” ucap Havas.

LSPR Pertegas Komitmen
Melalui Ambassador Talks, LSPR Institute menunjukkan konsistensinya menghadirkan dialog akademik yang relevan dengan isu-isu global. Forum ini tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga menginspirasi mahasiswa untuk memahami bahwa isu geopolitik berhubungan langsung dengan masa depan Indonesia.

Kisah strategi dolar yang dibagikan Havas menjadi pengingat bahwa sejarah penuh dengan pelajaran. Sama seperti Amerika yang membangun kekuatannya melalui ekonomi, Indonesia pun bisa merancang strategi cerdas untuk memperkuat posisi di tengah percaturan multipolar dunia.

Selain Rektor, acara ditutup oleh Associate Professor Dr. Rino F. Boer, Direktur Program Pascasarjana LSPR Institute, dengan Rudi Sukandar, Ph.D., Direktur LPPM dan Dosen Hubungan Internasional LSPR, bertindak sebagai moderator.

Tags: BisnisEkonomiIndonesiaNasionalNusantaraPress ReleaseSiaran PersWarta

Previous Post

Kuartal ll-2025, UNTD Bukukan Laba Usaha Rp791 Juta

Next Post

Modern Internasional Jalin Kemitraan Strategis dengan BUMN Tiongkok Genertec

BeritaTerkait

Ekbis

Olagud dan Kitchenette Hadirkan Menu Fried Chickenette Series

Jumat, 3 Oktober 2025
Ekbis

Modern Internasional Jalin Kemitraan Strategis dengan BUMN Tiongkok Genertec

Jumat, 3 Oktober 2025
Ekbis

Kuartal ll-2025, UNTD Bukukan Laba Usaha Rp791 Juta

Jumat, 3 Oktober 2025
Ekbis

Allianz Edukasi Pentingnya Proteksi Properti

Jumat, 3 Oktober 2025
Load More
Next Post

Modern Internasional Jalin Kemitraan Strategis dengan BUMN Tiongkok Genertec

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Terkini

Wapres Tinjau Layanan Kesehatan dan Pangan Murah Usai Tanam Jagung di Tangerang

Wapres Dorong Inovasi Offtaker untuk Serap Hasil Panen Petani

Tanam Jagung Bersama Polri, Wapres Tekankan Pentingnya “Kerja Keroyokan” untuk Perkuat Kemandirian Pangan Nasional

Wapres Dukung Polri Perkuat Kemandirian Pangan Lewat Penanaman Jagung dan Penebaran Benih Ikan di Tangerang

Wapres Dukung Kebaya Menari sebagai Regenerasi Budaya dan Diplomasi Perdamaian Dunia

Olagud dan Kitchenette Hadirkan Menu Fried Chickenette Series

Modern Internasional Jalin Kemitraan Strategis dengan BUMN Tiongkok Genertec

LSPR Institute Hadirkan Wamenlu Arif Havas di Ambassador Talks Vol. 6

Populer

  • Ratusan Santri dan Mahasiwa Al-Qur’an Universitas PTIQ Gelar Doa Bersama Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ke Indramayu, Wapres Resmikan Universitas Darul Ma’arif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tinjau Proyek Jalan Tol Rangkasbitung-Cileles, Wapres Pastikan Pembangunan Infrastruktur Berjalan Optimal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jadi Pemimpin Inovatif, CEO Tokopedia Dianugerahi Penghargaan dari The Asian Banker

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wapres Dukung Kebaya Menari sebagai Regenerasi Budaya dan Diplomasi Perdamaian Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Instagram Youtube
Warta Indonesia

Tentang Kami | Redaksi | Disclaimer | Contact

Pedoman Media Siber | Privasi Policy

SOP Perlindungan Wartawan 

© 2021-2024 Wartaindonesia.co.id | Portal Berita & Informasi Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks

© 2021-2024 Wartaindonesia.co.id | Portal Berita & Informasi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist