Indonesia berpeluang besar menjadi hub atau pusat industri halal dunia, yang merupakan bagian tujuan master plan industri halal Indonesia. Sebagai salah satu negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga dapat memanfaatkan potensi dari konsumsi produk halal di dunia diproyeksikan mencapai USD3,1 triliun pada tahun 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 4,8% (data yang dirilis dalam State of the Global Islamic Economy Report (SGIER) edisi 2023/2024).
Untuk meraih potensi tersebut, Indonesia mempromosikan industri halalnya di pasar global pada World Halal Summit dan berpartisipasi aktif pada Halal Expo Istanbul 2024, yang merupakan salah satu pameran halal terbesar di dunia, di samping Malaysia International Halal Showcase di Malaysia. Untuk mencapai target sebagai pusat industri halal dunia, maka Indonesia harus bisa menyelenggarakan pameran Halal dunia dengan level serupa.
“Namun, fakta menunjukkan bahwa Indonesia masih berada di peringkat kedelapan pengekspor produk halal. Bahkan, banyak negara non-muslim memproduksi produk halal dan menjadi ekportir atau supplier bagi negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Untuk itu, industri dalam negeri harus diperkuat untuk bersaing dengan industri dari negara-negara tersebut, sehingga perlu langkah strategis guna memperkuat posisi Indonesia di pasar halal dunia,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Eko SA Cahyanto di Surabaya, Rabu (4/12).
Keikutsertaan Indonesia dalam World Halal Summit dan Halal Expo Istanbul 2024 memiliki beberapa tujuan. Pertama, untuk merebut pasar produk halal dunia. Kedua, dalam rangka memperkuat daya saing produk halal industri dalam negeri. Kemudian untuk “push forward” target produksi halal. Menurut Sekjen Kemenperin, negara-negara muslim sangat aktif menyelenggarakan pameran halal. Sehingga, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia jangan sampai tertinggal dan melakukan hal serupa agar bisa menjadi pusat industri halal dunia.
Partisipasi aktif dalam forum global, business matching, dan promosi produk halal ini diharapkan dapat semakin memantapkan posisi Indonesia di kancah internasional, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor industri halal yang berkelanjutan.
Delegasi Indonesia pada World Halal Summit melakukan pertemuan strategis dengan perwakilan Abu Dhabi untuk mengeksplorasi peluang pemasaran produk halal di pasar ritel Abu Dhabi. Selain itu, juga melakukan pembahasan partisipasi Indonesia dalam Beauty Eurasia Cosmetics, Hair, Hygiene, and Private Label Exhibition.
Salah satu co-exhibitor yang difasilitasi oleh Kemenperin dalam pameran tersebut adalah PT Lestari Jaya Bangsa, perusahaan produsen obat tradisional. “Kami merasa, walaupun bukan pemain besar, kami diperhatikan dan diberi ruang untuk berkembang. Kami berkomitmen untuk terus memberikan laporan perkembangan hasil dari pameran ini kepada Kemenperin, serta berharap dapat terus mendukung program-program kementerian di masa mendatang,” ujar Steven selaku perwakilan perusahaan.
Co-exhibitor lainnya adalah Kawasan Industri Halal PT Bintan Inti Industrial Estate. Perusahaan menyatakan lebih percaya diri dalam mempromosikan potensi industri halal Indonesia di kancah internasional dengan adanya fasilitasi ini. “Kami mengharapkan program seperti ini dapat terus berjalan untuk mendukung pelaku industri dalam meningkatkan daya saing di pasar global,” ujar Nanda, perwakilan KIH PT Bintan Inti Industrial Estate.
Selama empat hari penyelenggaraan, Paviliun Indonesia berhasil menarik lebih dari 3.000 pengunjung dan mencatatkan nilai potensi transaksi sebesar USD5,9 juta. Sebanyak 200 kontak bisnis potensial terjalin, membuka peluang ekspansi produk halal Indonesia di pasar global. Seian itu, berbagai inovasi dan kolaborasi yang diinisiasi selama Halal Expo 2024 diharapkan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam memajukan industri halal dunia.
“Partisipasi Indonesia dalam Halal Expo 2024 membuktikan bahwa produk halal nasional memiliki daya saing tinggi di pasar internasional. Kami optimis hasil dari pameran ini akan memberikan dampak positif terhadap penguatan industri halal Indonesia,” jelas Sekjen Kemenperin.