Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) menggelar peringatan (Haul) wafatnya Presiden ke 4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke-13 di kantor DPP PKB, Jl Raden Saleh No. 9, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Agustus 2022 malam.
Acara yang bertepatan dengan 14 Muharram 1444 H ini digelar mulai pukul 19.00-23.00 WIB dan diisi dengan pembacaan tahlil dan Yasin, lalu dipungkasi dengan pidato Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar.
Pembacaan Yasin dipimpin oleh Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB KH. Saifullah Maksum, Tahlil dipimpin Anggota Dewan Syuro DPP PKB KH. Manarul Hidayah, sementara doa dipandu oleh anggota Dewan Syuro DPP PKB KH. Maman Imanul Haq.
Gus Muhaimin dalam sambutannya berharap seluruh untaian doa dalam Haul kali ini diijabah dan mendoakan Gus Dur senantiasa diberi cahaya kubur oleh Allah.
“Alhamdulillah kita telah mengirim doa, membaca yasin dan tahlil kita khususkan untuk Gus Dur. Semoga beliau senantiasa diberi cahaya kubur, rahman dan rohim Allah senantiasa mengalir untuk beliau,” kata Gus Muhaimin.
Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra ini juga menjabarkan alasan peringatan Haul Gus Dur digelar DPP PKB pada hitungan kalender Hijriah. Menurutnya peringatan Haul Gus Dur dalam hitungan Masehi sudah banyak digelar oleh para pecintanya di berbagai tempat.
“Setiap Muharram kita laksanakan haul Gus Dur, kenapa kita pilih Muharram? Karena pada saat bulan masehi sudah banyak yang melaksanakan haul Gus Dur di berbagai tempat. Tentu ini bagian dari cinta kita, giroh kita dan pengabdian kita untuk terus dan tidak pernah berhenti mendoakan Gus Dur,” ungkap Gus Muhaimin.
Gus Muhaimin juga menaruh harapan besar pahala sebagian perjuangan seluruh kader PKB di berbagai level, baik legislatif maupun eksekutif, dapat mengalir kepada Gus Dur.
“Semoga perjuangan kita semua sebagian pahalanya diserahkan kepada Gus Dur, kita hadiahkan pahala perjuangan kita untuk Gus Dur, sehingga kita menjadi orang yang mewarisi, meneruskan amanah yang beliau wariskan,” terangnya.
Gus Muhaimin juga mengingatkan bahwa Indonesia hingga saat ini mampu bertahan dari berbagai macam ancaman disintegrasi salah satunya berkat tangan dingin Gus Dur.
“Bangsa kita alhamdulillah terus dikarunia berbagai keselamatan dan kenikmatan di tengah masa sulit di setiap zaman. Kita ingat krisis ekonomi 1998, lalu hancurnya nilai kurs berbagai mata uang, hancurnya sejumlah negara, termasuk Indonesia menjadi korban, yaitu lepasnya Timor Leste. Tapi alhamdulillah demokrasi menyelamatkan kita, kita bisa tetap bertahan seperti sekarang, dan itu semua berkat Gus Dur, beliau mampu merekatkan,” sambung Gus Muhaimin.
Haul Gus Dur ke-13 juga dihadiri sejumlah petinggi PKB, antara lain Ketua DPP PKB sekaligus Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun A Syamsurijal, Wabendum DPP PKB Bambang Susanto, sejumlah anggota DPR RI Fraksi PKB, dan kader PKB.