Jakarta, – Tinggal menghitung hari, Bangsa Indonesia akan menghadapi prosesi pergantian kepemimpinan nasional, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin akan menyelesaikan masa jabatannya pada 20 Oktober 2024 yang akan datang.
Menjelang purna tugas, Wapres yang juga seorang tokoh ulama tersebut, didaulat menjadi Khatib dan Imam pada Salat Jumat berjemaah di Masjid Baiturrahman, Sekretariat Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (04/10/2024). Dalam khotbahnya, Wapres menyampaikan bahwa Allah SWT memberikan banyak petunjuk kepada umat-Nya, baik petunjuk umum atau hidayatud dhilalah atau hidayatul ammah, maupun petunjuk dalam bentuk hidayatul ma’unah atau hidayatul inayah atau petunjuk pertolongan. Namun, ada satu petunjuk yang harus terus dicari oleh seorang individu, yaitu petunjuk keimanan agar apapun yang dilakukan oleh seorang individu dapat selalu dalam jalan yang diridai oleh Allah.
“Menyesuaikan diri antara apa yang kita lakukan dengan tuntunan Allah, apa yang kita persepsikan sesuai yang harus dipersepsikan di tuntunan Allah, apa yang menjadi pola hidup kita sesuai dengan pola hidup yang diajarkan oleh Allah SWT,” tutur Wapres.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan makna kalimat ihdinash-shirâthal-mustaqîm (tunjukilah kami jalan yang lurus) yang tertuang di dalam Surat Al-Fatihah yang setiap harinya dibaca setidaknya 17 kali oleh umat Muslim. Kalimat ini penting untuk diamalkan agar manusia dapat terus istiqomah (konsisten) dalam mencari petunjuk-Nya. Sebab, tidak dipungkiri besarnya godaan duniawi yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
“Ya Allah tetapkan saya jangan sampai kita bergeser dari jalan Allah itu. karena apa? karena tidak jarang dia sudah mengimani, tetapi kemudian mengalami deviasi, mengalami penyimpangan karena adanya godaan-godaan di dalam hati, dalam jiwa kita, dalam nafsu kita, dan ada pengaruh-pengaruh dari luar sehingga kita mengalami pergeseran-pergeseran, tidak istiqomah. artinya kita ingin supaya istiqomah ala shirâthal-mustaqîm, di atas jalan yang lurus,” papar Wapres.
Wapres pun menekankan, Allah memberikan petunjuk-Nya kepada siapapun yang dikehendaki.
“Kita mendekat kepada Allah, Allah akan lebih dekat. Tapi kalau kita menjauh daripada Allah, kita akan dijauhkan, dijauhi oleh Allah. Oleh karena itu, harus ada hidayah Allah, pemberian Allah itu sangat terkait dengan keinginan kita untuk berusaha mendekat, untuk memperoleh [hidayah] daripada Allah subhanahu wa ta’ala,” imbuh Wapres.
Dengan demikian, menutup khotbahnya, kembali Wapres mengajak seluruh umat Muslim dan jemaah Jumat yang hadir pada siang ini, untuk selalu mencari keridaan dan petunjuk Allah, agar seluruh tindakah yang dilakukan sehari-hari baik sebagai individu, masyarakat, maupun dalam pekerjaan, selalu berada di jalan yang lurus dan mendapat rida-Nya.
“Oleh karena itu kita selalu memohon supaya kita berada di situ, di shirâthal-mustaqîm,” pungkas Wapres. (NN/RJP – rls)