” Alhamdulillah, baik Kue Bolen Pisang maupun Bebek Peking, setiap hari laris terjual dan usaha salon juga tetap berjalan,”
Pandemi COVID-19 tidak menyurutkan para pelaku usaha (Jakpreneur) di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur untuk terus berinovasi dan bersemangat dalam mengembangkan serta memasarkan usahanya.
Nurkhasanah (49) warga Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur mengatakan, berbekal dari pelatihan facial, manicure dan pedicure dari Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (Sudin PPAPP) Jakarta Timur, ia mendirikan usaha salon kecantikan pada 2015 di Rusunawa Pulo Gebang, Blok D Lantai Dasar Kelurahan Pulo Gebang.
Salon berukuran 3×3 meter yang diberi nama “Salon Ayu” sejak awal sudah menarik perhatian para kaum hawa yang ada di daerah tersebut. Setiap hari ada sekitar enam hingga sepuluh orang yang datang ke salonnya untuk dirias menjadi lebih cantik dan menawan.
“Dari usaha salon kecantikan ini, saya bisa membayar sewa rusun untuk tempat tinggal dan sewa kios usaha salon serta membiayai kebutuhan hidup sehari-hari,” ujarnya, Rabu (23/9).
Ia menjelaskan, di masa pandemi ini, jumlah pengunjung yang datang cukup berkurang, setiap hari yang datang hanya dua hingga tiga orang. Meski demikian, berbekal pelatihan dan pendampingan dari Sudin PPAPP Jakarta Timur, ia pun kembali membuka usaha dibidang kuliner, yaitu Bolen Eco dan Bebek Eco (kue bolen pisang dan bebek peking).
“Alhamdulillah, baik kue bolen pisang maupun bebek peking, setiap hari laris terjual dan usaha salon juga tetap berjalan,” jelasnya.
Cerita senada juga disampaikan Dina Marfiana, Jakpreneur asal RT 01/16, Pulogebang yang memiliki usaha catering rumahan DEE DAPOER. Setelah mengikuti Program Jakpreneur ia terus kreatif dan inovatif dalam mengembangkan usaha kulinernya sekalipun pandemi mengubah pemasaran offline menjadi online.
“Selain mendapatkan pengetahuan mengenai strategi pemasaran secara online dan offline, saya juga telah laporan keuangan si Apik dan Kasir Pintar,” ungkapnya.
Kesuksesan serupa juga disampaikan Bayu Prio Utomo, pemilik usaha Counter Ngemil mengatakan, dirinya merasa terbantu sejak mengikuti program Jakpreneur.
Menurutnya, counter yang berada di Jl Terusan Mabes Hankam No 75, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung itu menjual aneka makanan dan minuman kekinian. Misalnya, roti kasur dengan berbagai varian rasa, serta burger dengan citarasa lokal.
“Alhamdulillah, dengan mengikuti Program Jakpreneur banyak yang saya dapatkan, mulai dari pendampingan pembuatan logo usaha, daftar menu, strategi pemasaran juga akses perizinan IUMK,” imbuhnya.
Terkait hal itu, Kasatlak Sudin PPAPP Kecamatan Cakung, Ismiyati Wahyuningsih mengatakan, pihaknya terus mendorong dan memberikan motivasi kepada para Jakpreneur melalui berbagai macam pelatihan dan pendampingan.
“Ini kami lakukan agar para Jakpreneur bisa terus optimistis, kreatif, inovatif, berkembang dan maju,” tuturnya.
Hal serupa juga disampaikan, Pendamping JakPreneur PPAPP Kecamatan Cakung, Lusyani Tatia yang memaparkan, pihaknya terus mendorong dan melakukan pembinaan pada pra Jakpreneur binaan agar memiliki legalitas usaha, memiliki IUMK dan NIB. Pihaknya juga memberikan materi kiat-kiat untuk bisa mengembangkan produk usahanya dan membantu memasarkan produk binaan secara online melalui e-commerce.
Produk binaan Jakpreneur atau UKM binaan ini juga didaftarkan dalam sistem kerja sama pemasaran pengadaan barang dan jasa dengan pemerintah melalui Sistem e-order BPPBJ Provinsi DKI Jakarta dan Pasar Digital (PaDi) UMKM Indonesia bersama BUMN.
“Harapannya, para Jakpreneur binaan kami ini bisa terus berkembang, maju dan menggerakkan roda perekonomian,” tandasnya.
(bj/wi