PT Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang Mill melalui program CSR kembali menggelar pelatihan hidroponik angkatan ketiga. Sedikitnya ada dua puluh peserta diajari tentang budidaya sayur mayur.
Pelatihan ini berlangsung di Serua Farm, Bojongsari Kota Depok. Peserta berasal dari Kelurahan Pakualam, Pakujaya dan Jelupang, Serpong Utara Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Angkatan ketiga ini berbeda dengan angkatan pertama dan kedua yang mana mereka telah memiliki dasar tentang hidroponik. Sedangkan angkatan pertama dan kedua betul-betul dari awal.
Head of Sustainability PT IKPP Tangerang Kholisul Fatikhin menyampaikan pesan kepada peserta, tujuan daripada pelatihan ini sama-sama menimba ilmu tentang hidroponik. Tentu dengan dasar yang sudah dimiliki bapak dan ibu makin menambah pengetahuan tentang tata cara menanam sayur mayur.
“Kita sama-sama belajar tentang hidroponik. Dengan belajar di sini tujuannya untuk menambah khasanah pengetahuan. Oleh sebab itu kita harapkan kegiatan ini bisa bermanfaat sehingga semakin banyak yang menekuni hidroponik sebagai solusi dalam mengembangkan pertanian di perkotaan yang mana lahan semakin menyempit,” ujarnya, Rabu (16/6).
Lanjut ia, menanam dengan cara hidroponik tentu hasilnya jauh lebih berkualitas mulai dari jenis sayur mayurnya serta kandungan nutrisi dari ragam sayuran. Berbeda dengan tanaman yang konvesional. Maka hidroponik menjadi solusi dalam mengembangkan pertanian saat ini dan ke depan.
“Ada perbedaan yang ditanam di tanah dengan hidroponik. Ternyata hidroponik mampu menghasilkan empat kali lebih banyak. Kendati masalahnya sama, soal hama. Maka harapan kami hidroponik bisa jalan terus utamanya memenuhi kebutuhan sayur mayur,” tambahnya di dampingi Humas PT IKPP Tangerang Achmad Junaidi dan Head of CSR PT IKPP Tangerang Lily Yulianingsih.
Pemateri Serua Farm Zulhaq dan Charlie Tjendapati menyampaikan dalam melakukan pemberdayaan lahan akan sejalan dengan dunia usaha. Dan ini akan menjadi kenyataan bahwa suatu saat menjadi pilihan sayuran hidroponik. Kendati saat ini masih banyak sayuran konvensional melalui penanaman langsung.
“Maka harus dimanfaatkan dengan baik, banyak contoh masyarakat setelah rutin menanam dan hasilnya bagus maka ketemu pasar sendiri. Karena sayuran hidroponik dari sisi penampilan lebih bagus. Jadi harus konsisten sehingga terus berkembang,” pesannya.
Lanjut ia, selama pandemi permintaan sayuran meningkat, yang mana kebutuhan harian masyarakat umum jauh lebih besar dari biasanya. Jadi jangan pernah khawatir untuk mencari pasar. “Tugas kita adalah menanam dan menjaga kualitas sayuran,” tambah ia.
Turut hadir Penyuluh Pertanian Serpong Utara dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel Dika Meylanasari memberikan motivasi kepada seluruh peserta agar serius mengikuti pelatihan serta bisa mengembangkan dengan ketekunan dan ketelatenan.
“Proses yang dilewati adalah proses yang panjang. Banyak bapak ibu di luar sana ingin seperti ini makanya kesempatan yang telah diberikan oleh Indah Kiat harus dilakukan dengan maskimal sehingga dapat dipertangungjawabkan,” pesannya.
Perwakilan peserta Evi Wafiroh menuturkan saat ini dirinya sudah berhasil mengembangkan hidroponik di lingkungan. Melalui program CSR PT Indah Kiat memperoleh bantuan tahap pertama 320 lubang sebagai median tanaman hidroponik. Bantuan yang kedua sebanyak 1040 lubang dan dari swadaya masyarakat 640 lubang. Total yang saat ini dikembangkan 2000 lubang.
“Adapun hasil tanam dijual ke masyarakat sekitar khususnya wilayah RW 12 Pakualam. Untuk masa panen kangkung tiga Minggu sekali. Selain itu ada bayam serta caisim. Dengan mengembangkan hidroponik, selain bisa menambah pendapatan juga bisa mencukupi kebutuhan sayur mayur untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya. (wi)