Vientiane, – Keberhasilan ASEAN di masa depan bergantung pada terjalinnya sinergi antara para pemimpin dan generasi muda. Kolaborasi ini tidak hanya penting untuk menghadapi tantangan yang ada, tetapi juga untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat membawa perubahan positif di kawasan.
“ASEAN yang kuat di masa depan adalah ASEAN yang dibangun dengan kolaborasi erat antara para pemimpinnya dan generasi mudanya,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam acara Pertemuan Pemimpin ASEAN dengan Representasi Pemuda ASEAN (ASEAN Youth) di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos, Rabu (09/10/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Wapres menilai pemuda memiliki dua peran kunci yang dapat diambil.
“Pertama, sebagai pendorong inovasi sosial berkelanjutan serta menjadi penggerak perubahan dengan fokus pada solusi yang berdampak nyata di lapangan,” tutur Wapres.
Wapres berharap generasai muda yang dipenuhi dengan semangat perbaikan berkelanjutan dapat menemukan inovasi yang sifatnya lokal, namun dapat memberi dampak global.
“Memberi solusi inovatif bagi masalah sehari-hari di komunitas dari isu akses air bersih hingga solusi bagi daur ulang dan limbah,” ujar Wapres.
Sejalan dengan hal tersebut, Wapres mengingatkan agar pemuda dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
“Kontribusi pemuda juga bisa mendorong penguatan nilai ekonomi digital ASEAN, yang diprediksi bisa mencapai 300 miliar hingga 1 triliun dolar AS pada tahun 2030 mendatang,” ujarnya.
Kedua, Wapres menekankan pentingnya peran pemuda sebagai agen perdamaian. Menurutnya, generasi muda memiliki potensi untuk menjadi jembatan komunikasi dan pemahaman antarbudaya dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks saat ini.
“Di tengah perkembangan dunia saat ini, tetaplah memiliki semangat positif dan turut andil mempromosikan perdamaian dan diplomasi“, ujar Wapres. Dengan kondisi geopolitik dan ketegangan antar-negara di berbagai belahan dunia saat ini Wapres mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam mempromosikan nilai-nilai perdamaian di tengah masyarakat.
“Pemuda bisa terlibat dalam dialog lintas budaya dan program pertukaran pemuda untuk memupuk rasa saling pengertian, diplomasi digital, serta mengambil peran dalam forum-forum internasional bagi pemuda,” imbuhnya.
Menutup sambutannya, Wapres mengajak para pemuda dan pemerintah untuk bersinergi dalam mencari solusi atas permasalahan sosial dan ekonomi. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan ide-ide kreatif dan dukungan kebijakan yang memperkuat pembangunan masyarakat.
Tampak hadir dalam pertemuan ini, PM Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, PM Cambodia Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet, PM Laos H.E. Sonexay Siphandone, PM Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim, Permanent Secretary Myanmar Mr. Aung Kyaw Moe, President of Philippines Ferdinand Romualdez Marcos Jr., PM Singapore Lawrence Wong, PM Thailand Paetongtarn Shinawatra, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Timor-Leste Xanana Gusmao, Secretary General ASEAN Dr. Kao Kim Hourn, sementara Wapres didampingi Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi (SM/AS -rls)