Tangsel – Partai Golkar belum tentu memutuskan Benyamin Davnie sebagai calon walikota yang akan diusung dalam Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) tahun depan. Sejauh ini, pernyataan Benyamin Davnie yang mengakui telah didukung oleh Airin Rahcmi Diany, Walikota Tangsel sebatas pernyataan bersifat personal. Golkar sampai saat ini belum memutuskan secara kelembagaan.
“Semua partai saya yakini masih mengamati, belum memutuskan. Termasuk Partai Golkar. Apa yang disampaikan oleh Benyamin Davnie yang mengaku telah didukung oleh Airin, itu sebatas klaim personal, secara kelembagaan partai belum lah,” ujar Septian Arief Budiman, pengkaji sosial politik, Universitas Pamulang (Unpam), Jumat (6/9).
Ia menambahkan, persoalan klaim-mengklaim dukungan itu hal yang wajar dalam politik. Apalagi klaim itu dimanfaatkan untuk mendulang dukungan dari masyarakat. Airin masih memiliki jaringan di tingkat bawah. Inilah menurut Septian-sapaan akrabnya, yang coba dimanfaatkan oleh Benyamin Davnie.
“Makanya dia (Benyamin Davnie, Red) selalu mengatakan kalau dirinya telah mendapat dukungan dari Airin,” jelasnya.
Ia yakin, di internal Partai Golkar sendiri belum semuanya mendukung Benyamin. Ada sejumlah alasan. Pertama Benyamin yang akrab disapa Ben tersebut masih tercatat sebagai kader Partai Nasdem. Sementara Nasdem tidak mendapat kursi di DPRD Kota Tangsel. Yang kedua, banyak kader internal Golkar yang punya potensi sebagai calon walikota.
Pendapat serupa juga dikemukakan Ahmad Syauqi, penggiat Lingkar Kaji Isu-Isu Strategis (LKiS). Menurutnya dalam menentukan calon walikota, parpol akan menghitung secara matang. Golkar yang diketuai Airin, dianggap oleh sebagian masyarakat Tangsel mewakili Trah Rau, bahkan sekarang ada Trah Airin.
“Saya yakin Golkar akan berhati-hati sekali. Ini belajar dari kekalahan Pilgub kemarin. Pasangan Wahidin Halim-Andika kalah di Tangsel. Kondisi ini berbeda ketika pilpres, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menang di Tangsel. Itu gambaran, masyarakat Tangsel adalah pemilih dinamis. Ini artinya apa, Golkar harus mengusung calon yang mengakar,” tandasnya.
Ia katakan, sampai dengan November nanti, semua bakal calon yang telah muncul ke permukaan sebaiknya banyak turun ke masyarakat. Hal itu sebagai upaya mendongkrak popularitas.
Ditambahkan Syauqi, ada beberapa calon yang mesti dipertimbangkan yang menurutnya relatif mengakar di Tangsel. Sebut saja, Muhammad (Sekda Tangsel), Moch. Ramlie dan Mathodah, keduanya adalah tokoh sekaligus politisi senior Golkar dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Tangsel, Aldrin Ramadian.
“Beberapa tokoh yang saya sebut itu punya infrastruktur yang mengakar ke bawah,” tegasnya. Di pilkada kali ini menjadi pertaruhan Airin sebagai ketua partai untuk membuktian kemandirian dan kedewasaan berpolitik, tambah Syauqi. (Zah)
Foto: palapanews.com