Dorong Terwujudnya Indonesia Smart Nation, Qlue Berkolaborasi dengan Hewlett-Packard Enterprise

Qlue, perusahaan penyedia ekosistem smart city  di Indonesia, berkolaborasi dengan Hewlett-Packard Enterprise (HPE), berupaya mendorong terwujudnya Indonesia Smart Nation melalui pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) yang diperkuat dengan teknologi edge computing, yang dapat menghasilkan efisiensi biaya dan waktu secara signifikan.
Diungkapkan Founder dan CEO Qlue Rama Raditya, pemanfaatan AI bagi industri mampu memberikan dampak positif bagi operasional perusahaan di berbagai sektor industri. Secara umum, pemanfaatan AI dapat meningkatkan efisiensi operasional hingga 70%, meningkatkan produktivitas pekerja hingga 300%, dan mempercepat waktu respon pekerja hingga lebih dari 100%.

Lebih jauh ia menegaskan, saat ini, teknologi AI juga terus berkembang seiring dengan kebutuhan industri, mulai dari kecerdasan berbasis gambar, suara, hingga tekstual. “Kini, implementasi solusi kecerdasan buatan yang berbasis deep learning semakin banyak digunakan, karena bisa menggantikan peran manusia yang mampu menganalisis suatu data secara  akurat,” lanjutnya.

Menurut Rama, misi Qlue untuk mendorong terwujudnya Indonesia Smart Nation harus dimulai dengan kolaborasi seluruh sektor, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Untuk mewujudkan Indonesia Smart Nation, Qlue tercatat aktif menggelar diskusi publik sebagai wahana peningkatan wawasan dan saling berbagi informasi.

Diungkapkan Country Product Manager HPE Indonesia Pungky Sulistyo, “Solusi berbasis edge computing ini prinsipnya memindahkan aspek pengelolaan dan analisis informasi dari data center di belakang secara teknologi informasi menjadi ke bagian depan secara operasional. Dengan menganalisis langsung di depan, maka efisiensi dalam hal manajemen waktu maupun biaya bisa ditingkatkan lagi hingga lebih dari 50%.”
Salah satu implementasi edge computing yang bisa diterapkan adalah pusat perbelanjaan, di mana saat pengunjung memasuki area tersebut akan mendapat notifikasi tentang program yang sedangkan dilakukan para tenant. Artinya, waktu pengunjung akan menjadi lebih efisien dan para tenant memiliki peluang lebih besar untuk mencatatkan pendapatan.

“Jadi, kolaborasi pemanfaatan AI dan edge computing ini akan mendorong optimalisasi industri secara masif dan lebih terstruktur. Penerapan AI sederhananya lebih banyak data akan lebih baik. AI itu pada dasarnya mempelajari contoh. Dan makin banyak diberikan contoh, maka akan semakin baik memahami dunia aslinya. Kita perlu melatih AI seperti otak, dan untuk melatihnya perlu banyak contoh data yang esensial,” pungkasnya.

Exit mobile version