Bogor, – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat di seluruh pondok pesantren untuk mencegah tindak kekerasan. Hal ini disampaikan Wapres usai menghadiri peletakan batu pertama Pondok Pesantren Darul Amin dan Masjid Mambaul Khair di Rawa Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (13/10/2024).
Wapres mengungkapkan bahwa kasus-kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini di sejumlah pesantren harus menjadi perhatian serius.
“Nah, pesantren itu tentu kita awasi dengan ketat,” ujar Wapres dalam keterangan pers usai acara groundbreaking tersebut.
Wapres juga menyarankan pembentukan Dewan Kiai sebagai lembaga pengawasan yang dapat memastikan proses pendidikan di pesantren berjalan sesuai dengan nilai-nilai luhur.
“Kita minta nanti juga, nanti ada semacam Dewan Kiai ya, untuk mengawasinya,” tambahnya.
Wapres menegaskan bahwa tindak kekerasan yang terjadi di pesantren melibatkan individu yang bukan mencerminkan santri sejati. Menurutnya, kekerasan bukanlah karakteristik dari pesantren, melainkan penyimpangan.
“Jadi ketika ada kasus itu, itu penyimpangan. Ini berarti bukan orang pesantren,” jelas Wapres.
“Kalau santri kan tidak punya watak seperti itu,” tambahnya.
Lebih jauh, Wapres menekankan bahwa pesantren sejatinya merupakan tempat mendidik dan membina akhlak sejak dini, dengan tujuan mencetak individu berakhlak mulia. Segala bentuk penyimpangan dari tujuan ini, menurutnya, harus ditindak tegas dan ditiadakan.
“Pesantren itu justru mendidik, membuat akhlak [santrinya] sejak kecil menjadi orang yang berakhlak mulia,” terang Wapres.
“Jangan sampai terjadi hal-hal seperti itu [penyimpangan],” pungkasnya.
Mendampingi Wapres dalam keterangan pers kali ini, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Chairman CT Corp Chairul Tanjung, mantan Mendikbud Mohammad Nuh, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (DMA/SK-BPMI, Setwapres)