WARTA INDONESIA – Dalam memperingati haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ke-12 dan KH Hasyim Wahid (Gus Im) ke-2, NU melalui Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) menggelar Haul dan Seminar Anti Korupsi pada Kamis (11/8) malam.
Kegiatan yang akan berlangsung di Ball Room Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari PWNU Jawa Timur ini bertujuan untuk meneladani kehidupan dua gus itu yang penuh dengan kesederhanaan, kejujuran dan integritas.
Hal itu disampaikan oleh Listyo Santoso, Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Jawa Timur.
Menurutnya, dua gus itu adalah sosok teladan dalam pengelolaan menjadi orang NU. Secara geneologis Gus Dur dan Gus Im adalah cicit dari ulama besar yaitu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari bahkan populer dalam lingkup nasional tapi hidupnya sederhana.
“Itu harus menjadi nilai yang diwariskan secara terus menerus kepada generasi yang mengelola NU ke depan yaitu kesederhanaan, keberanian dan kejujuran,” katanya, Rabu (10/8).
Dirinya menambahkan bahwa tema yang diangkat pada acara ini berkaitan dengan anti korupsi karena dua gus ini merupakan sosok yang bersih.
Bahkan Gus Dur yang dulu diturunkan dari jabatan Presiden RI dengan stigma terlibat menyelewengkan dana Bulog dan Brunei Darussalam itu tidak pernah terbukti di pengadilan.
“Kehidupan yang begitu sederhana itu tidak mencerminkan haus akan jabatan dan harta. Sehingga itu menjadi inspirasi bahwa gerakan NU ke depan sebagai gerakan sipil harus punya komitmen betul kepada anti korupsi,” tambahnya.
Menurutnya, hal ini menjadi gerakan awal PWNU Jawa Timur bahwa NU sebagai gerakan sipil harus menjadi garda terdepan untuk membangun masyarakat anti korupsi.
“Kalau NU punya komitmen moral seperti itu sebagai organisasi massa berbasis agama, otomatis NU menjadi representasi bahwa moralitas keagamaan menjadi bagian penting dalam menyelenggarakan aktivitas organisasi yaitu harus menjauhi sesuatu yang haram dalam konteks ini korupsi,” terangnya.
Di sisi lain, KH Abdussalam Shohib Wakil Ketua PWNU Jawa Timur mengungkapkan bahwa seminar anti korupsi ini juga sebagai bentuk pengawalan terhadap Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Jawa Timur yang berintegritas, bersih dan jujur. Serta bantuan pengawasan KPK pada bantuan/hibah negara terhadap NU.
“Ini outputnya pada Konferwil. Sehingga Konferwil NU ke depan harus transparan, akuntabel, dan bebas dari politik uang. Termasuk jika NU mendapatkan hibah ini nanti kita audit dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ungkap Gus Salam.
Acara ini juga diisi dengan testimoni dari keluarga Gus Dur dan Gus Im yang akan disampaikan oleh Ning Inayah Wahid Putri Gus Dur, Gus Azis Hasyim Wahid Putra Gus Im, dan Dr Umar Wahid Adik Gus Dur.
Selain itu, akan dilakukan deklarasi dan penandatanganan pakta integritas oleh warga NU di hadapan KPK terkait Pesantren Anti Korupsi, Perguruan Tinggi Anti Korupsi, dan Madrasah Anti Korupsi.