Palu – Dua pelaku jaringan MIT yang merupakan DPO tewas setelah baku tembak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Dari dua pelaku tersebut, polisi menemukan bom yang dililitkan ke badan mereka. Mereka sebelumnya sempat menyerang petugas polisi.
“Pelaku sempat melarikan diri setelah menyerang personel polisi, kemudian kami melakukan pengejaran dan menyisir di lokasi yang sudah kita ketahui. Di badan para pelaku ada bom, terpaksa kami lumpuhkan,” kata Kapolda Sulteng, Irjen Pol Syafril Nursal.
Penembakan itu harus dilakukan, karena membahayakan tim aparat yang melakukan pengejaran. Polisi yang diserang komplotan ini ketika itu tengah bertugas mengamankan salah satu bank di Kota Poso. Penyerangan tersebut membuat anggota polisi yang tengah berjaga mengalami luka tembak di bagian kanan dada hingga tembus ke punggung.
Kapolda memastikan, kedua pelaku merupakan anggota kelompok sipil bersenjata jaringan MIT pimpinan Ali Kalora. Ia meminta kepada Ali Kalora dan anggota untuk menyerahkan diri. Jika tidak akan diburu terus sampai habis.
Kapolda mensinyalir aksi keji yang terjadi di Poso beberapa hari terakhir diduga rangkaian aksi kelompok ini. Mereka sempat menyerang petugas patroli dan di lain tempat mereka memotong orang yang sedang panen kakao.
“Ada korban dibunuh dengan cara dipotong lehernya. Badannya ditinggalkan begitu saja, dan sampai sekarang kami belum menemukan kepalanya,” tutur dia.
Dari perburuan itu, polisi mengamankan barang bukti senjata FN, peluru, bom dan sepeda motor yang digunakan para pelaku.
Setelah dua jaringan MIT tewas, Kapolda menegaskan masih ada 14 orang lagi yang terus diburu. (Ib)