Anggota Komisi IV DPR RI Abdullah Tuasikal mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) melalui realokasi anggaran pada tahun ini untuk memprioritaskan kegiatan yang memberi dampak positif pada Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pasalnya, hingga Juni tahun 2021 ini, serapan anggaran Kementan masih di kisaran 32,79 persen. Abdullah mendorong peningkatan kinerja Kementan dengan segera merealisasikan kegiatan dan program dalam rangka mengoptimalkan penyerapan anggaran.
“Kami mengharapkan perubahan dan realokasi anggaran pada program padat karya. Tentunya masyarakat memerlukan stimulus melalui program program dari pemerintah agar produktivitas tetap terjaga dan mengurangi dampak aktif pandemi, khususnya bagi para pelaku di sektor pertanian,” terangnya dalam Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (21/6/2021).
Politisi Partai NasDem menambahkan, Kementan pun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan yang berkualitas dan terjangkau bagi penduduk Indonesia. Pada pengalokasian anggaran tahun 2022, dia pun akan mendorong Kementan untuk berfokus pada kegiatan peningkatan ketersediaan pangan mengacu pada prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok atau strategi nasional.
Data prognosa memuat berbagai informasi yang mencakup ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok strategis nasional. Setidaknya, terdapat empat komoditas yang saat ini pemenuhan kebutuhannya melalui impor. Komoditas tersebut yaitu kedelai, bawang putih, daging sapi/kerbau dan gula pasir.
Berdasarkan target produksi komoditas utama tahun 2022 yang jika dibandingkan dengan 2021, peningkatan target hanya pada komoditas daging kerbau dan kedelai. Pada komoditas kerbau, peningkatan terjadi dari 425,98 ribu ton menjadi 448,55 ribu ton. Pada komoditas kedelai, kenaikan terjadi dari 0,29 menjadi 0,30 juta ton. Sementara untuk komoditas bawang putih dan gula tebu, mengalami penurunan.
“Ketergantungan akan impor tidak bisa ditangani dengan seketika. Perlu dilakukan secara bertahap. Peningkatan produksi empat komoditas tersebut menjadi hal yang diperlukan,” pungkas politisi dapil Maluku itu. (wi)