Warta Indonesia
No Result
View All Result
Selasa, 11 November 2025
  • Login
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks
Subscribe
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks
No Result
View All Result
Warta Indonesia
No Result
View All Result
Home Nasional

Presiden Paparkan Pentingnya Transformasi Ekonomi bagi Indonesia

Warta Indonesia
Sabtu, 11 Januari 2020
-- Nasional
Bagikan di FacebookBagikan di Twitter

Presiden Joko Widodo menyebut masalah terbesar yang dialami Indonesia selama bertahun-tahun dan tidak pernah selesai adalah masalah defisit transaksi berjalan. Untuk itu, saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Presiden memaparkan mengenai pentingnya Indonesia melakukan transformasi ekonomi.

“Kenapa ini (defisit transaksi berjalan) terjadi? Problemnya adalah impor kita yang masih besar dan ekspor kita yang harus terus kita tingkatkan. Artinya, impornya masih lebih besar dari pada ekspornya,” kata Presiden di Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Januari 2020.

Presiden menjelaskan, selama bertahun-tahun ekonomi Indonesia berbasis pada komoditas dan selalu mengekspornya dalam bentuk bahan mentah atau raw material. Oleh karena itu, ke depannya ia ingin agar Indonesia bisa mengekspor komoditas tersebut dalam bentuk setengah jadi atau bahan jadi melalui hilirisasi industri dan industrialisasi.

Presiden memberikan contoh minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO). Indonesia saat ini memiliki 13 juta hektare kebun kelapa sawit dengan produksi kurang lebih 46 juta ton per tahun. Jika produksi per hektare bisa dilipatgandakan, lanjutnya, produksi minyak kelapa sawit Indonesia bisa mencapai hampir 100 juta ton.

“Apa yang ingin saya sampaikan? Jangan lagi kita mengekspor CPO itu terus-terusan. Harus mulai kita ubah pada barang setengah jadi atau barang jadi. Ini yang telah kita lakukan,” ungkapnya.

Menurutnya, jika Indonesia hanya mengekspor minyak kelapa sawit dalam bentuk mentah, Indonesia akan selalu dipermainkan oleh pasar. Misalnya, Uni Eropa yang memunculkan isu bahwa minyak kelapa sawit tidak ramah lingkungan.

“Sebetulnya apa sih mereka ngomong seperti itu? Karena sawit ini bisa lebih murah dari minyak bunga matahari yang dihasilkan oleh mereka. Ini hanya perang bisnis antarnegara, perang ekonomi antarnegara, tapi dipakai alasan terus,” lanjutnya.

Itulah mengapa kini Indonesia mulai memanfaatkan minyak kelapa sawit tersebut sebagai bahan campuran untuk produk biodiesel melalui program B20 tahun lalu, yang kini sudah beranjak menjadi B30. Dengan demikian, kata Presiden, Indonesia tidak perlu khawatir jika minyak kelapa sawit Indonesia tidak diminati oleh pasar karena Indonesia akan memakainya untuk kebutuhan domestik.

“Bayangkan, dengan menjadikan CPO kita ke B30, kita menghemat kurang lebih Rp110 triliun per tahun. Dan nanti kalau sampai ke B50, saya tidak bisa menghitungnya, tapi yang jelas lebih dari Rp200 triliun,” ucapnya.

“Kalau ini nanti bisa masuk ke B100, saya tidak bisa membayangkan bahwa kita sudah tidak impor minyak lagi. Semua yang kita pakai adalah green fuel, yang kita pakai adalah biodiesel, semuanya. Artinya ramah lingkungan,” imbuhnya.

Tidak hanya minyak kelapa sawit, hilirisasi industri juga bisa diterapkan pada komoditas lain, misalnya nikel, bauksit, timah, batu bara, hingga kopra. Presiden menjelaskan, ke depannya komoditas-komoditas tersebut tidak akan diekspor dalam bentuk mentah.

“Karena strategi besar kita ke depan kita ingin jadikan nikel ini lithium baterai yang dipakai untuk mobil listrik, electric vehicle. Karena Indonesia adalah produsen terbesar nikel,” katanya.

Meski penerapannya tidak akan mudah, namun Presiden meyakini bahwa jika Indonesia tidak memiliki strategi ekonomi dan bisnis besar dalam rangka merancang sebuah pembangunan jangka panjang, maka Indonesia akan menjadi eksportir bahan mentah terus-menerus.

“Enggak akan terjadi yang namanya nikel untuk lithium baterai. Inilah riset yang terus kita lakukan agar nanti yang namanya lithium baterai kita harapkan dalam 2-3 tahun akan ketemu. Yang harganya memiliki tingkat keekonomian yang bisa diterima oleh pasar,” paparnya.

Di penghujung sambutannya, Presiden menyampaikan pesan Bung Karno dalam Trisaktinya, yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam berkebudayaan.

“Intinya, seperti yang dikatakan Bung Karno dalam Trisaktinya, kita harus berdikari di bidang ekonomi. Sehingga kita tidak mudah lagi ditekan-tekan lagi oleh siapa pun, oleh negara mana pun, dan kita juga akan mandiri secara politik, berdaulat dalam politik karena kita memiliki semuanya di sini yang kita olah dan kita kerjakan sendiri,” tandasnya.

(WI)
Tags: Berita IndonesiaIndonesiaIndonesia NewsJoko WidodoJokowiKabar IndonesiaNasionalPemerintahanPresiden Joko WidodoPresiden JokowiPresiden RIWartaWarta Indonesia

Previous Post

Presiden Resmikan Pembukaan Rakernas I PDIP

Next Post

Gerakan Polri Peduli Penghijauan, Ditpolairud Polda Kalteng Tanam 6.750 Pohon di 7 Lokasi Berbeda

BeritaTerkait

Nasional

Perkuat Upaya Pengendalian Banjir Terpadu di Jawa Tengah, Wapres Tinjau Pembangunan Bendungan Jragung

Jumat, 7 November 2025
Nasional

Wapres Dukung Sinergi Industri dan Pendidikan untuk Wujudkan Kemandirian Teknologi Nasional

Jumat, 7 November 2025
Nasional

Dialog dengan Pelaku UMKM Kampung Singkong, Wapres Apresiasi Proses Produksi yang Inovatif dan Higienis

Jumat, 7 November 2025
Nasional

Terima Mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga, Wapres Minta Generasi Muda Kawal Program Prioritas Presiden

Kamis, 6 November 2025
Load More
Next Post

Gerakan Polri Peduli Penghijauan, Ditpolairud Polda Kalteng Tanam 6.750 Pohon di 7 Lokasi Berbeda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Warta Terkini

Wapres Dukung Sinergi Industri dan Pendidikan untuk Wujudkan Kemandirian Teknologi Nasional

Dialog dengan Pelaku UMKM Kampung Singkong, Wapres Apresiasi Proses Produksi yang Inovatif dan Higienis

Rektor UIN Jakarta: Kami Siap Menuju PTNBH dengan Tata Kelola Transparan dan Finansial Mandiri

Terima Mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga, Wapres Minta Generasi Muda Kawal Program Prioritas Presiden

Bertemu Jajaran Sea Soldier, Wapres Ajak Kampanyekan Isu Pelestarian Lingkungan di Platform Digital

Tinjau Pembelajaran Metode GASING di Manokwari, Wapres Dorong Siswa Papua Cinta Matematika

Tinjau Pasar Wosi Manokwari, Wapres Pastikan Stabilitas Harga dan Kondisi Infrastruktur Pasar

Berbagi Kebahagian, Wapres Ajak Anak Yatim di Manokwari Belanja Kebutuhan Sekolah

Populer

  • Ratusan Santri dan Mahasiwa Al-Qur’an Universitas PTIQ Gelar Doa Bersama Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ke Indramayu, Wapres Resmikan Universitas Darul Ma’arif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tinjau Pasar Wosi Manokwari, Wapres Pastikan Stabilitas Harga dan Kondisi Infrastruktur Pasar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terima Mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga, Wapres Minta Generasi Muda Kawal Program Prioritas Presiden

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkuat Upaya Pengendalian Banjir Terpadu di Jawa Tengah, Wapres Tinjau Pembangunan Bendungan Jragung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Instagram Youtube
Warta Indonesia

Tentang Kami | Redaksi | Disclaimer | Contact

Pedoman Media Siber | Privasi Policy

SOP Perlindungan Wartawan 

© 2021-2024 Wartaindonesia.co.id | Portal Berita & Informasi Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Jabodetabek
  • Nasional
  • Dunia
  • Ekbis
  • Hukum
  • Politik
  • Indeks

© 2021-2024 Wartaindonesia.co.id | Portal Berita & Informasi Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist