Jakarta (5/7) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi kembali mengunjungi M (7) yang sebelumnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di Pasar Kebayoran Lama. Saat ini, anak korban tengah menjalani perawatan medis secara intensif di Rumah Sakit Kepolisian Republik Indonesia (RS Polri). Kunjungan ini merupakan wujud nyata perhatian dan komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan dan pemulihan bagi anak yang menjadi korban kekerasan, sekaligus memastikan penanganan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan korban.
“Hari ini saya kembali mengunjungi M yang kondisinya sudah membaik setelah mendapatkan perawatan intensif di RS Polri. Saat ini, anak korban sudah dipindahkan ke kamar rawat inap dan sudah bisa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, terutama para tenaga medis di RS Polri. Saya sempat menyapa dan memberikan dukungan kepada anak korban agar terus semangat dalam menjalani perawatan,” ujar Menteri PPPA, di Jakarta, Jumat (4/7).
Berdasarkan informasi, anak korban telah menjalani 3 (tiga) tindakan operasi, yaitu operasi ortopedi, operasi bedah mulut, dan operasi bedah plastik. “Saat ini anak korban sedang menjalani pemulihan pasca operasi, juga perbaikan kondisi fisik, khususnya terkait peningkatan gizi dan nutrisi,” kata Menteri PPPA.
Lebih lanjut, Menteri PPPA menyebutkan, pihaknya terus memberikan pendampingan terhadap anak korban, dalam hal ini adalah pemberian layanan psikologis. “Selain itu, Dinas Sosial Jakarta Selatan dan Kementerian Sosial juga memberikan pendampingan sosial. Tentunya pendampingan ini diberikan dengan memperhatikan kondisi kesehatan anak korban. Kami juga terus mengawal proses hukum yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan oleh tim Sub Direktorat Anak Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri,” tutur Menteri PPPA.
Direktur RS Polri, Prima Heru Yulihartono, menyampaikan bahwa kondisi fisik anak korban menunjukkan perkembangan yang positif dan penanganan akan dilanjutkan pada aspek psikologis. “Korban telah kami rawat selama sekitar 25 hari dan alhamdulillah saat ini sudah keluar dari ruang intensif. Kenaikan berat badannya juga membaik, dan secara fisik kondisinya sudah dalam keadaan baik. Namun, yang perlu kami fokuskan selanjutnya adalah pemulihan psikologisnya. Kemarin korban mengalami patah rahang bawah, kemungkinan pada Senin depan akan kami lepas salah satu kawat penyangganya agar lebih mudah berbicaranya,” pungkas Prima.