Bantul, – Baru-baru ini masyarakat usia produktif merasa resah dengan sulitnya mencari pekerjaan. Hal ini juga tercermin dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa lebih dari 16% angka pengangguran di Indonesia disumbang oleh usia 25 hingga 29 tahun, yang masuk dalam usia produktif. Menanggapi fenomena ini, Wapres menekankan bahwa Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan kompetensi angkatan kerja sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja.
“Pertama, tentu kita memperbanyak investasi supaya bisa menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, investasi dari luar negeri terus kita gencarkan setiap tahun agar ada peningkatan- peningkatan,” ungkap Wapres saat memberikan keterangan pers usai meninjau MuseumKu Gerabah Timbul Raharjo, di Kasongan, Kajen, Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kab. Bantul, D.I. Yogyakarta, Rabu (7/08/2024).
Lebih lanjut lanjut Wapres menuturkan, agar direkrut oleh industri, para pencari kerja perlu memiliki kemampuan yang mumpuni, sesuai dengan kebutuhan para pemberi kerja. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kemampuan pencari kerja, baik melalui berbagai macam pelatihan maupun pendidikan vokasi.
“Sebab sekarang ini kan industri itu padat modal, padat teknologi, sehingga kalau mereka tidak memiliki [keahlian], itu tidak bisa terserap,” ungkapnya.
Disisi lain, Wapres mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. Diharapkan, generasi muda tidak hanya berpatokan pada pekerjaan formal saja, tetapi juga mampu berwiraswasta ataupun bercocok tanam.
“Kemudian [pemerintah] juga mendorong ekonomi kreatif masyarakat dengan fasilitas-fasilitas KUR (Kredit Usaha Rakyat) di daerah, kemudian juga kita membangun dengan menghidupkan lahan-lahan yang nganggur untuk mereka yang mau bertani melalui cara-cara yang lebih modern,” urai Wapres.
Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi. (DMA/AS, rls)