WARTA INDONESIA – Sekitar 68 pesawat tempur dan 13 kapal perang angkatan laut China terobos garis median Selat Taiwan pada Jumat (5/8).
Tindakan ini menambah ketegangan antara Beijing-Taipei setelah China memulai latihan militer, Kamis (4/8).
Seorang sumber Taiwan menuturkan sekitar 68 pesawat militer China melewati garis median di perairan tersebut meski sebentar. Tak hanya itu, sekitar 13 kapal China melewati garis tersebut dan menetap di sana pada Jumat (5/8).
Sebagaimana diberitakan AFP, garis median merupakan garis tak resmi yang membelah Selat Taiwan menjadi dua sisi, yakni Taiwan dan China.
Garis ini ditetapkan dalam Perang Dingin sebagai cara untuk mengurangi risiko bentrok antara Taipei dan Beijing.
Garis median tak pernah diresmikan lewat kesepakatan maupun perjanjian. Namun, garis ini berhasil memisahkan militer Taiwan dan China.
Merespons latihan militer China, Kementerian Pertahanan Taiwan menyampaikan telah mengerahkan pesawat militer dan sistem rudal berbasis darat untuk memantau situasi di sana, dikutip dari Reuters.
Selain itu, Kemhan Taiwan menegaskan pihaknya siap bertempur, tetapi tak akan memulai perang.
Sementara itu, Komando Armada Timur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menuturkan negara itu telah melangsungkan latihan tempur di udara dan laut ke arah utara, timur, dan barat daya Taiwan.
Militer China juga menyampaikan mereka terus menguji kemampuan tempur pasukan gabungan pada hari ini.
Situasi antara Taiwan dan China semakin runyam imbas latihan militer Beijing yang dimulai pada Kamis (4/8). China sempat meluncurkan rudal balistik Dongfeng di perairan dekat Taiwan, membuat Taiwan tertekan.
Tak hanya itu, rudal balistik China dipercaya sempat memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang dan menuai amarah Tokyo.