Rasanya hampir setiap orang pernah mengalami sariawan setidaknya sekali dalam hidupnya. Kondisi ini bisa muncul di bagian mulut mana saja, bahkan di tenggorokan. Sariawan yang muncul di sekitar tenggorokan mungkin akan membuat Anda susah makan dan berbicara. Lantas, kenapa sariawan bisa muncul di tenggorokan dan bagaimana cara mengobatinya? Yuk, kulik lebih jauh tentang kondisi ini dalam ulasan berikut.
Faktor penyebab sariawan di tenggorokan
Meski penyebab pastinya belum diketahui, para ahli percaya bahwa ada banyak faktor yang bisa memicu kemunculan luka di tenggorokan.
Beberapa faktor yang membuat Anda lebih berisiko mengalami sariawan di tenggorokan di antaranya:
- Makan makanan yang terlalu pedas atau asam.
- Mengalami cedera mulut ringan karena perawatan gigi atau benturan keras di tenggorokan.
- Penggunaan obat kumur dan pasta gigi yang mengandung zat iritan seperti sodium lauryl sulfate.
- Perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, atau menopause.
- Sedang mengalami stres emosional.
- Terkena infeksi virus atau bakteri.
- Kekurangan nutrisi tertentu, terutama zat besi, seng, folat, dan vitamin B12.
- Terinfeksi bakteri helicobacter pylori (H. pylori) , yang merupakan bakteri penyebab tukak lambung.
Kondisi ini juga bisa dipicu karena Anda punya kondisi medis tertentu, misalnya anemia atau penyakit kelainan darah lainnya. Penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa juga bisa jadi faktor penyebab sariawan di tenggorokan.
Di luar itu, anak-anak, lansia, pasien kemoterapi kanker, dan orang dengan HIV/AIDS juga lebih rentan mengalami sariawan karena daya tahan tubuhnya lebih lemah dibanding orang sehat.
Gejala sariawan di tenggorokan
Sariawan adalah luka terbuka yang muncul di sekitar jaringan lunak dalam mulut. Luka ini bisa muncul di bagian mulut mana pun, mulai dari gusi, lidah, sisa dalam pipi, bibir, hingga tenggorokan.
Secara umum, gejala sariawan di tenggorokan hampir mirip dengan radang tenggorokan atau radang amandel. Bedanya, Anda bisa melihat adanya luka kecil di tenggorokan ketika Anda menjulurkan lidah ke depan.
Luka sariawan biasanya berbentuk bulat atau oval dengan tepian berwarna kemerahan. Bagian tengah luka bisa berwarna keputihan atau kekuningan. Gunakan senter atau sumber cahaya lain supaya Anda bisa melihat luka sariawan yang ada di tenggorokan lebih jelas.
Sebelum luka benar-benar muncul, Anda mungkin merasa akan merasakan kesemutan atau sensasi terbakar di bagian tenggorokan selama 1-2 hari.
Pada dasarnya di mana pun kemunculannya, sariawan dapat menyebabkan rasa nyeri menyiksa sehingga Anda jadi malas makan atau sekadar berbicara. Rasa sakit juga cenderung lebih intens bila Anda mengonsumsi makanan atau minuman yang asam.
Cara cepat mengobati sariawan di tenggorokan
Meski dapat menyebabkan nyeri tak karuan, sariawan bukanlah penyakit yang menular. Kondisi ini pun bisa diobati dengan perawatan rumahan menggunakan bahan-bahan alami. Sejumlah obat medis yang dijual bebas di apotek juga bisa membantu mempercepat penyembuhan.
Berikut berbagai cara mudah yang bisa dilakukan untuk mengobati sariawan di tenggorokan.
1. Berkumur dengan air garam
Berkumur dengan air garam adalah cara termudah dan tercepat untuk mengobati sariawan di tenggorokan.
Berbagai penelitian melaporkan bahwa garam dapat membantu meringankan peradangan dan rasa sakit di area yang terluka. Tak hanya itu, sifat antibakteri dan antiseptik yang dimiliki garam juga efektif untuk mencegah luka semakin parah.
Supaya Anda cepat sembuh, larutkan sekitar 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Lalu kumur-kumur di tenggorokan sekitar 1-2 menit. Setelah itu, buang air bekas kumuran tadi. Ingat, air bekas kumurannya jangan ditelan, ya!
2. Minum air dingin
Anda bisa meredakan rasa tidak nyaman di tenggorokan dengan minum air dingin. Cara satu ini terbilang manjur untuk mengurangi pembengkakan akibat luka sariawan di tenggorokan.
Pertama-tama, siapkan segelas air dingin. Lalu minumlah air dingin sedikit-sedikit dan pelan-pelan. Tahan air di tenggorokan dan diamkan selama beberapa detik. Anda bisa berkumur dengan air dingin beberapa kali atau sampai rasa nyeri yang Anda rasakan berkurang.
3. Hindari makanan tertentu
Makanan yang terlalu asam, pedas, dan panas bisa membuat sariawan di tenggorokan tak kunjung sembuh. Oleh karena itu, selama sariawan, pastikan Anda menghindari berbagai jenis makanan tersebut.
Anda juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lunak dan lembut. Hindari makan makanan yang bertekstur keras dan tajam, misalnya keripik, kerupuk, atau gorengan. Alih-alih cepat sembuh, mengonsumsi makan makanan tersebut dapat membuat luka sariawan semakin besar.
Pastikan Anda bijak dalam memilih makanan yang Anda makan setiap hari.
4. Berkumur pakai obat kumur
Berkumur pakai obat kumur juga bisa jadi salah satu cara mengobati sariawan di tenggorokan. Di pasaran, produk obat kumur tersedia dengan beragam merek, rasa, warna, dan fungsi. Namun, pastikan Anda menghindari obat kumur yang Anda beli tidak mengandung alkohol dan zat iritan.
Anda bisa memilih produk yang mengandung senyawa hidrogen peroksida, benzokain, dan fluacinonide. Berbagai kandungan tersebut dapat membantu meredakan nyeri sekaligus mempercepat pemulihan.
5. Minum obat antinyeri
Bila Anda tak tahan dengan sakitnya sariawan, minum obat antinyeri bisa jadi solusi yang tepat. Obat antinyeri seperti Paracetamol dan ibuprofen dapat dibeli di apotek tanpa harus menebus resep dokter. Obat ini pun aman diminum oleh semua kalangan usia, termasuk anak-anak.
Namun, sebelum minum obat pastikan Anda membaca dengan teliti aturan pakai yang tertera pada kemasan produk. Pastikan dosis yang Anda minum sesuai dengan yang dianjurkan. Jangan sungkan untuk bertanya ke dokter atau apoteker bila Anda tidak paham aturan pakainya.
6. Obat kortikosteroid
Anda juga bisa meredakan rasa nyut-nyutan di sekitar luka dengan minum obat kortikosteroid yang dibeli di apotek atau toko obat terdekat. Obat kortikosteroid bisa melawan peradangan dan meredakan nyeri.
Salah satu jenis obat kortikosteroid yang umum ditemukan adalah prednison. Obat kortikosteroid untuk sariawan biasanya tersedia dalam bentuk obat kumur, atau obat minum.
Kapan harus ke dokter?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak sekali faktor penyebab sariawan di tenggorokan. Mulai dari hal sederhana yang sebenarnya bisa dicegah hingga kondisi medis yang lebih serius. Itu sebabnya, segera berobat ke dokter bila Anda mengalami sejumlah gejala seperti:
- Demam tinggi.
- Rasa sakit tidak kunjung mereda meski sudah minum obat antinyeri.
- Luka di mulut semakin membesar dan menyebar ke bagian lain.
- Luka di mulut tidak juga sembuh padahal sudah lebih dari dua minggu.
Pada prinsipnya, segeralah periksa ke dokter bila Anda merasa ada yang aneh dari tubuh Anda. Ingat, yang bisa mengukur intensitas rasa sakit di tubuh hanyalah diri Anda sendiri. Jadi, jangan tunggu sampai parah untuk periksa ke dokter.
Dokter dapat meresepkan obat-obatan dengan dosis yang lebih tinggi atau menganjurkan prosedur medis tertentu. Antibiotik mungkin dapat diresepkan bila sariawan yang Anda miliki disebabkan oleh infeksi bakteri. Sementara bila penyebab sariawan adalah virus, maka dokter akan meresepkan obat antivirus.
Dalam kasus tertentu, dokter juga dapat menganjurkan prosedur medis tertentu untuk mengobati sariawan di tenggorokan.